Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Bumi Benar-benar Bulat

Kompas.com - 18/12/2019, 10:40 WIB
Serafica Gischa ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Live Science,

KOMPAS.com - Perdebatan mengenai bentuk bumi ternyata membentuk dua argumen. Masing-massing kubu saling memberikan alasannya.

Dilansir dari Kompas.com terdapat banyak bukti yang menunjukkan bahwa bumi benar-banar bulat tanpa perlu menggunakan roket luar angkasa.

Pada awal tahun 500 sebelum massehi, filsuf Yunani kuno, Phytagoras memberikan konsep bumi berbentuk bola. Setelah itu muncul Aristoteles yang menguatkan argumen tersebut.

Bahkan argumen dari Aristoteles bisa juga dilihat oleh manusia biasa.

Saat kapal berlayar ke lautan, lambung kapal akan tenggelam lebih dulu. Konstelasi yang berbeda dapat terlihat pada garis lintang yang berbeda.

Ketika gerhana bulan terjadi, bumi juga akan menghasilkan bayangan bulat yang menutupi bulan.

Baca juga: Mengenal Anggota Tata Surya, dari yang Terbesar sampai yang Terkecil

Tak berhenti di situ, pada 23 Agustus 1966, Orbiter Lunar mengambil foto pertama bumi dari bulan.

Dilansir dari National Geographic, foto tersebut diambil dari jarak 380.000 kilometer dan kondisinya setengah bumi terlihat bersinar karena siang hari serta bagian lain terlihat sedikit gelap karena malam hari.

Bukti lain juga terjadi pada 7 Desember 1972, pengambilan foto bumi pertama secara utuh dan berwarna dijuluki Blue Marble atau kelereng biru.

Cara buktikan bumi bulat

Diambil dari Live Science, ada berbagai cara untuk membuktikan bumi bulat tanpa harus menaiki roket atau menggunakan satelit.

Pertama, pergilah ke dermaga atau pelabuhan dengan membawa teleskop dan teropong. Dengan daya penglihatan yang lebih jelas, kapal pasti akan menghilang di bawah kurva bumi.

Baca juga: Mengenal Matahari yang Menyinari Bumi

Kedua, perhatikan bintang. Aristoteles mengatakan garis lintang yang berbeda akan menciptakan perbedaan konstelasi bintang, misalnya bintang biduk dan rasi bintang Crux.

Tujuh bintang yang terlihat seperti sendok itu tidak akan terlihat bila kita berada di bawah 25 derajat selatan.

Fenomena ini hanya bisa terjadi karena bumi berbentuk bulat. Jika bumi datar, maka biduk dan rasi bintang Crux dapat dilihat dari bagian mana pun.

Ketiga, panjat pohon dan lihat lingkungan sekitar secara jauh. Kelengkungan bumi akan terlihat pada jarak pandangan sejauh lima kilometer ke depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com