Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Anggota Tata Surya, dari yang Terbesar sampai yang Terkecil

Kompas.com - 09/12/2019, 15:29 WIB
Serafica Gischa ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Bulan

Jika planet mengitari Matahari, posisi Bulan justru mengitari planet-planet. Semua planet terluar justru punya bulan lebih banyak dibandingkan planet bagian dalam. Merkurius dan Venus tak punya bulan. Tapi Jupiter punya 79 bulan.

Ukuran bulan hampir sama besarnya dengan ukuran Bumi. Sehingga tak jarang kalau mereka sering disebut planet ganda.

Asteroid

Benda ini berukuran sangat kecil dibandingkan planet. Sebagian besar orbitnya berbentuk lingkaran seperti donat. Asteroid tersebar di antara Mars dan Jupiter.

Zona ini dikenal sebagai Sabuk Asteroid. Asteroid memiliki tiga jenis yaitu Ceres, Pallas, dan Vesta.

Ceres memiliki diameter yang cukup besar, yaitu 585 mil atau setara 940 kilometer (seperempat ukuran Bumi). Sedangkan, Pallas dan Vesta memiliki diameter 300 mil atau setara 485 kilometer.

Asteroid merupakan bongkahan material yang tersisa dari proses penciptaan planet bagian dalam.

Ada juga bongkahan asteroid yang lebih kecil, biasa disebut fragmen. Benda ini lahir dari tabrakan antara asteroid yang lebih besar.

Meteoroid

Bongkahan kecil yang ukurannya dibawah Asteroid. Beberapa diantaranya berasal dari puing-puing berbatu yang dilepaskan oleh komet.

Ketika sebuah meteoroid bertabrakan dengan atmosfer Bumi, menimbulkan uap panas dari gesekan dengan molekul udara. Garis terang cahaya yang terjadi disebut meteor.

Komet

Disadur dari Kompas.com jika dilihat dari Bumi, komet memiliki bentuk seperti bola salju yang jatuh ke Bumi. Dulu komet dipercaya sebagai pembawa kabar kematian atau hasil peperangan.

Secara ilmu pengetahuan, komet merupakan benda langit dan sisa-sisa bahan pembentukan tata surya yang terjadi miliaran tahun sebelumnya.

Komet berbentuk di luar garis es, area yang dingin untuk air dan gas seperti karbon dioksida membeku. Karena itu, komet hanya ditemukan di ujung tata surya di dua daerah bernama Kuiper Belt dan Oort Cloud.

Medium Antarplanet

Di samping cahaya, Matahari juga memancarkan semburan partikel yang dikenal sebagai angin surya. Semburan ini menyebar dengan kecepatan 1,5 juta kilometer per jam.

Kemudian menimbulkan atmosfer tipis. Semua itu dikenal dengan medium antarplanet.

Angin surya yang bertemu dengan Bumi akan menyebabkan aurora atau cahaya utara dan selatan yang biasanya muncul di daerah Kutub Selatan maupun Kutub Utara.

(Sumber: Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com