Lapisan Matahari beserta Penjelasannya

KOMPAS.com - Matahari adalah bintang terbesar dan paling terang di tata surya. Karena ukurannya yang besar dan cahayanya yang sangat terang, matahari mampu menerangi Bumi saat pagi maupun siang hari.

Saat siang hari, kamu akan merasakan suhu panas dari matahari. Karena suhu panas tersebut, matahari sering disebut sebagai bola api raksasa.

Walaupun matahari bagaikan kobaran api yang banyak, matahari juga memiliki lapisannya sendiri, lho. Tahukah kamu apa saja lapisan dari matahari?

Matahari terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan matahari dari lapisan terluarnya, meliputi:

• Korona
• Zona transisi
• Kromosfer
• Fotosfer
• Zona konveksi
• Zona radiasi
• Inti

Korona

Korona adalah lapisan terluar matahari. Lapisan ini memiliki suhu mulai dari 500.000 derajat Celsius hingga mencapai 2 juta derajat Celsius.

Lapisan ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Hal ini disebabkan oleh cahaya matahari yang sangat terang hingga menutupi keberadaan korona.

Oleh sebab itu, korona hanya dapat dilihat dengan mata telanjang saat gerhana matahari.

Untuk melihat korona, kita dapat menggunakan bantuan alat yang bernama koronagraf.

Zona transisi

Zona transisi adalah lapisan matahari yang sangat sempit, yaitu hanya sekitar 100 km. Lapisan ini terletak di antara korona dan kromosfer.

Perubahan suhu di zona ini sangatlah ekstrem, mulai dari sekitar 7.000 derajat Celsius sampai 500.000 derajat Celsius.

Perubahan suhu di zona transisi disebabkan oleh aktivitas ionisasi helium yang mengurangi pendinginan radiatif plasma.

Kromosfer

Kromosfer adalah lapisan yang berada di atas lapisan permukaan matahari (fotosfer). Lapisan ini memiliki suhu minimum sekitar 4.000 derajat Celsius dan suhu tertinggi sekitar 7.700 derajat Celsius. 

Lapisan ini akan terasa lebih panas bila makin dijauhi dibandingkan saat didekati.

Seperti korona, kromosfer tidak dapat diamati dengan mata telanjang kecuali saat gerhana matahari. Lapisan ini ditandai dengan warna kemerahan pada matahari.

Fotosfer

Fotosfer adalah lapisan permukaan matahari. Lapisan ini terdiri dari gas yang sangat pekat dan tebal dengan tingkat kerapatan yang sangat tinggi.

Fotosfer memiliki suhu yang bervariasi. Lapisan bawah fotosfer bersuhu sekitar 6.200 derajat Celsius sementara lapisan atas fotosfer bersuhu sekitar 3.700 derajat Celsius.

Lapisan ini berfungsi untuk memancarkan cahaya matahari. Inilah mengapa cahaya matahari bisa sampai ke bumi saat siang hari.

Zona konveksi

Zona konveksi adalah wilayah terluar dari bagian dalam matahari. Zona ini berada di bawah lapisan fotosfer.

Zona konveksi membentang dengan kedalaman sekitar 200.000 km hingga ke permukaannya.

Pada zona ini, terjadi aktivitas perpindahan energi panas (konveksi) ke bagian lain dari matahari. Itulah mengapa zona ini dinamakan zona konveksi.

Zona radiasi

Zona radiasi adalah zona yang terletak tepat di atas inti matahari. Karena letaknya yang berada tepat di atas inti, zona radiasi berperan menyalurkan energi dari bagian inti.

Zona radiasi berfungsi untuk menyalurkan energi yang dihasilkan oleh inti ke seluruh bagian matahari.

Penyaluran energi tersebut dilakukan oleh foton yang dipantulkan dari satu partikel ke partikel lainnya melalui zona radiasi.

Inti

Inti adalah lapisan paling dalam di matahari. Bagian inti matahari memiliki suhu yang paling panas dibangingkan bagian lainnya, yaitu dapat mencapai sekitar 15 juta derajat Celsius.

Bagian ini terbentuk oleh gas yang sangat padat beserta kerapatan yang tinggi hingga mencapai seratus kali lipat lebih padat dibandingkan kerapatan air. 

Inti matahari adalah tempat terbentuknya energi matahari. Energi ini dihasilkan oleh reaksi fusi dan reaksi termo nuklir.

Referensi:

• The Science Mission Directorate. 10 October 2012. Layers of the Sun. Retrieved 16 April 2024, from NASA: https://www.nasa.gov/image-article/layers-of-sun/
• Viyanti. (2021). Seri Tata Surya: Matahari. Jakarta: Bumi Aksara.