Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com- Kredibilitas seseorang tidak datang begitu saja, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membangun kredibiltas, yakni:
Kesiapan (preparedness)
Kesiapan seorang komunikator (pembicara) terlihat dari proses komunikasinya yang dapat meyakinkan komunikan (pendengar).
Penting bagi komunikator untuk memiliki persiapan dan perencanaan terlebih dahulu sebelum memulai pembicaraan.
Berikut enam cara yang dapat dilakukan untuk memulai pembicaraan:
Kesungguhan (seriousness)
Cara membangun kredibilitas yang pertama adalah dengan kesungguhan.
Komunikator yang berbicara dengan penuh kesungguhan, akan menimbulkan kepercayaan dalam diri khlayaknya.
Sangat mungkin bagi komunikator untuk menyelipkan kata humor atau sejenisnya, agar makna pembicaraan menjadi tidak terlalu serius.
Misalnya waktu Perang Dunia II. Winston Churchill dikenal sebagai ahli pidato yang sering menyisipkan humor, namun pesannya mengenai politik atau perang tetap tersampaikan dengan baik.
Kepercayaan diri (confidence)
Kredibilitas dibentuk dengan kepercayaan diri yang kuat.
Seorang komunikator harus senantiasa memancarkan kepastian. Hal ini harus dibarengi dengan penguasaan diri dan situasi yang sempurna.
Komunikator harus siap menghadapi segala sesuatu. Meskipun harus menunjukkan kepercayaan dirinya, jangan sekali-kali bersikap terlalu percaya diri.
Ketenangan (patience)
Khalayak cenderung menaruh kepercayaan kepada komunikator yang tenang dalam penampilan dan pengutaraan kata-kata.
Ketenangan ini perlu dipelihara dan ditunjukkan dalam proses komunikasi. Sehingga memberi kesan bahwa komunikator merupakan orang yang sudah berpengalaman.
Utamanya dalam menghadapi khalayak juga menguasai persoalan yang sedang dibicarakan.
Terlebih lagi apabila ketenangan itu diperlihatkan sewaktu komunikator menghadapi pertanyaan sulit.
Komunikator yang bersikap tenang akan mampu melakukan ideation dengan mantap, yakni pengorganisasian pikiran, perasaan, dan hasil pengideraannya secara terpadu, sehingga yang terlontar adalah jawaban argumentatif.
Keramahan (friendship)
Keramahan komunikator menimbulkan rasa simpati khalayak. Tentunya, keramahan tidak berarti kelemahan, tetapi pengekspresian sikap etis.
Terlebih jika komunikator muncul dalam forum perdebatan. Ada kalanya dalam suatu forum, muncul kritik pedas.
Dalam situasi ini, sikap komunikator dalam memberikan jawaban akan meluluhkan emosi khalayak, dan menimbulkan rasa simpati.
Jadi, keramahan tidak saja ditunjukkan dengan ekspresi wajah, tetapi juga dengan gaya dan cara pengutaraannya.
Kesederhanaan (moderation)
Cara membentuk kredibilitas yang terakhir adalah kesederhanaan.
Kesederhanaan tidak hanya berkaitan dengan hal yang bersifat fisik, tetapi juga mencakup penggunaan bahasa sebagai alat ekspresi.
Artinya bahasa digunakan untuk mengeluarkan pemikiran dan perasaan, berikut dengan gaya komunikasinya.
Kesederhanaan sering menunjukkan keaslian dan kemurnian sikap seseorang.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai komunikator yang meniru gaya orang lain, dan yang ditiru pun masuk dalam golongan orang terpandang.
Peniruan ini justru mengurangi penilaian sikap positif khalayak. Berikut beberapa aspek kredibilitas dalam diri komunikator:
https://www.kompas.com/skola/read/2023/09/19/110000069/6-cara-membangun-kredibilitas