Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Souraja, Rumah Adat Sulawesi Tengah

KOMPAS.com - Sulawesi Tengah merupakan salah satu Pulau di Indonesia yang menjadi rumah bagi banyak suku bangsa, salah satunya adalah Suku Kaili yang tinggal di Palu.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, asal usul Suku Kaili belum jelas hingga kini dan hanya dipercayai bahwa memiliki nenek moyang to manure atau orang keturunan dari kahyangan.

Suku Kaili Sulawesi Tengah memiliki sistem kerajaan dengan strata sosial. Tingkatan strata sosial paling tinggi ke yang paling rendah adalah raja, bengsawan, keturunan bangsawan dengan keahlian khusus (serupa mantri), dan juga rakayat biasa. Suku Kaili memiliki budaya berupa kesenian, upacara adat, bahasa, dan juga rumah adat.

Rumah Souraja merupakan salah satu warisan budaya rumah adat Suku Kaili Sulawesi Tengah. Rumah Souraja adalah rumah panggung seluas 368 meter persegi yang konstruksinya terbuat dari kayu.

Rumah Souraja disebut juga dengan Banua Oge atau Banua Mbaso dan didirikan oleh Raja Palu Jodjokodi sekitar tahun 1892.

Rumah Souraja dibangun sebagai tempat tinggal Raja dan keluarganya, juga sebagai pusat pemerintahan dan juga musyawarah adat Suku Kaili, sehingga tidak bisa dihuni oleh sembarang orang.

Rumah Souraja Suku Kaili dibangun dengan pengaruh arsitektur bugis dengan atap berbentuk seperti piramida segitiga.

Dilansir dari Wisata Sulawesi Tengah, atapnya dihiasi dengan papan kayu berukiran (panapiri) dan juga mahkota (bangko-bangko) yang juga diukir dengan ukiran khas Suku Kaili. Lantainya terbuat dari papan yang dilapisi dengan tikar.

Pada bagian depan terdapat dua buah tangga dibagian kanan dan kiri yang menghubungkan tanah dengan selasar rumah. Anak tangga rumah Souraja selalu berjumlah ganjil, biasanya berjumlah Sembilan buah.

Fuad Zubaidi dalam jurnal berjudul Arsitektur Kaili Sebagai Proses dan Produk Venakular (2009), menyebutkan Rumah Souraja atau Banua Mbaso dibagi dalam tiga bagian yaitu Lonta Karavana (ruang depan), Lonta Tatagana (ruang tengah), dan Lonta Rarana (ruang belakang).

Bagian depan rumah dilengkapi oleh selasar atau teras yang disebut dengan gandaria. Lonta Karavana merupakan ruangan yang digunakan untuk menerima tamu dan upacara adat.

Lonta Tatagana merupakan ruangan bagi keluarga dan musyawarah adat serta kamar tidur raja dan Lonta Raragana digunakan sebagai ruang makan dan kamar putri. Sedangkan dapur dan kamar mandi terletak terpisah dengan rumah, biasanya di bagian belakang rumah.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/05/05/195120569/souraja-rumah-adat-sulawesi-tengah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke