Masjid kuno di Indonesia muncul pada abad ke-16 dan terus mengalami perkembangan hingga abad ke-18. Hingga saat ini, masjid kuno masih digunakan sebagai sarana peribadatan umat Islam di Indonesia.
Menurut Isman Pratama Nasution dalam jurnal yang berjudul Nama-Nama Masjid Kuno di Nusantara dan Aspek yang Melatarbelakangi: Tinjauan Toponimi dan Arkeologis, kehadiran masjid kuno tidak bisa terlepas dari proses penyebaran agama Islam di Indonesia.
Pada umumnya, bangunan masjid kuno di Indonesia bisa ditemui dengan mudah di daerah bekas ibu kota Kerajaan Islam, seperti Banda Aceh, Banten, Cirebon, Demak, Banjarmasin, dan daerah lainnya.
Salah satu ciri khas masjid kuno ialah corak bangunan atau gaya arsitekturnya yang khas. Mayoritas bangunannya mengandung unsur budaya yang berkembang di masyarakat saat itu.
Tahukah kamu apa saja ciri khas dari masjid kuno di Indonesia?
Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), masjid kuno di Indonesia memiliki empat ciri khas, yaitu:
Selain keempat ciri khas di atas, masjid kuno biasanya juga memiliki kolam yang terletak di bagian depan atau sekitar bangunan masjid.
Masjid kuno di Indonesia juga tidak memiliki menara untuk tempat mengumandangkan adzan. Karena lebih sering menggunakan beduk atau kentongan sebagai penanda datangnya waktu salat. Contohnya Masjid Kudus.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/01/232435669/ciri-khas-masjid-kuno-di-indonesia