Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Bangunan Roboh Saat Gempa Bumi?

KOMPAS.com - Bangunan roboh saat gempa bumi terjadi. Penyebab bangunan roboh saat gempa bumi karena pergerakan lempengan tektonik dan karena faktor massa dan kekakuan bangunan.

Gempa bumi

Kita hidup di planet Bumi yang disebut Mother Earth dalam Bahasa Inggris. Kamu pasti tahu bentuk Bumi adalah bulat atau lebih spesifik lonjong seperti telur.

Melansir Kidpid, Bumi bukanlah bola atau telur bundar besar. Bumi terbentuk dari begitu banyak bagian. Potongan-potongan ini bahkan bergerak dengan kecepatan yang sangat lambat.

Saat kepingan-kepingan bagian Bumi mulai bergerak sangat cepat, maka kita merasakan Bumi berguncang dan menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini disebut sebagai gempa bumi.

Keping atau potongan lempengan Bumi ini disebut lempeng tektonik. Bila lempeng tektonik bergerak mengenai, menabrak, meluncur atau bersinggungan satu sama lain akan menyebabkan gempa bumi.

Hampir sama seperti ketika kamu secara tidak sengaja membenturkan kepala dengan teman dan kehilangan keseimbangan. Bumi juga kehilangan keseimbangan ketika lempengan-lempengan ini bertabrakan.

Penyebab bangunan roboh saat gempa bumi

Pada beberapa dekade ini, gempa bumi menjadi jauh lebih berbahaya bagi manusia karena kota-kota di seluruh dunia memiliki bangunan dan menara besar.

Robohnya bangunan tersebut akan menyebabkan kerusakan pada kehidupan manusia dan properti. Mengapa terjadinya gempa bumi menimbulkan dampak terhadap bangunan-bangunan tersebut?

Ketika tanah bergerak di bawah bangunan berakibat pada pindahnya permukaan bawah bumi yang mengirimkan gelombang kejut ke seluruh bangunan. Karena itu, saat gempa bumi, bangunan bergetar sangat cepat dalam gerakan terus-menerus sampai bangunan roboh.

Kekuatan getaran gempa bumi tergantung pada dua faktor yaitu massa dan kekakuan. Semakin besar massa maka semakin lambat getarannya. Semakin besar kekakuan, maka semakin besar getarannya.

Jumlah goyangan getaran yang terjadi dalam satu detik disebut sebagai frekuensi dan dalam hal gempa bumi dikenal sebagai frekuensi alami.

Terjadinya gempa bumi tidak hanya bisa dihitung frekuensinya tetapi juga periode, yaitu jumlah detik yang diperkukan untuk menyelesaikan satu siklus.

Kekakuan dan frekuensi alami berbanding lurus satu sama lain sedangkan massa dan frekuensi alami berbanding terbalik satu sama lain.

Biasanya saat terjadi gempa bumi, bangunan-bangunan tinggi bergetar dan roboh sedangkan bangunan-bangunan kecil tetap berada di tempatnya.

Penyebabnya adalah faktor massa dan kekakuan. Bangunan-bangunan yang memiliki massa kecil dan kekakuan besar akan lebih mudah runtuh.

Selama bertahun-tahun, para ahli geologi dan para insinyur bekerja bersama untuk menghentikan bangunan agar tidak jatuh.

Mereka berupaya meneliti tanah, jenis tanah, bahan bangunan dan berbagai faktor lain untuk dapat mengurangi dampak gempa bumi.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/31/190000169/mengapa-bangunan-roboh-saat-gempa-bumi

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke