Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bencana Alam: Jenis, Penyebab dan Penanggulangannya

Bencana adalah peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan yang disebabkan, baik oleh faktor alam, non alam maupun faktor manusia dan menimbulkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan psikologi.

Ada beberapa fenomena alam atau bencana yang sering terjadi, yakni;

  1. Gunung meletus
  2. Gempa bumi
  3. Tsunami

Berikut penjelasannya tentang mekanisme terjadinya atau penyebab bencana alam:

Gunung meletus

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), gunung meletus adalah gunung berapi yang di kerak bumi mengeluarkan letusan batuan cair, pecahan batu panas, dan gas panas.

Letusan gunung berapi merupakan tampilan luar biasa dari kekuatan bumi. Mesti letusan spektakuler bisa untuk diamati, letusan tersebut juga bisa menyebabkan kematian.

Sebelum letusan terjadi akan didahului dengan penumpukan magma di reservoir yang dekat dengan permukaan bumi. Selain itu dapat didahului dengan emisi uap dan gas dari ventilasi kecil di dalam tanah.

Bahkan akan terjadi beberapa gempa kecil yang disebabkan oleh meningkatnya magma padat dan kental yang berosilasi (variasi periodik waktu) terhadap selubung magma.

Gunung berapi menjadi tokoh utama banyak orang yang telah belajar hidup dengan letusan. Tapi sains terlambat mengakui peran penting vulkanisme dalam evolusi bumi.

Gunung berapi sangat erat kaitannya dengan aktivitas lempeng tektonik. Sebagian besar gunung berapi, seperti di Jepang dan Islandia terjadi di pinggiran lempeng berbatu yang sangat besar yang membentuk permukaan bumi.

Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), gunung mempunyai dapur magma yang berada di bawah permukaan mengandung cairan yang sangat panas.

Dapur magma tersebut berbeda-beda antara satu gunung dengan gunung yang lain. Tiap gunung bisa saja mempunyai dapur magmanya masing-masing, namun bisa juga mempunyai dapur magma yang saling terhubung satu dengan yang lain.

Gunung berapi menyimpan energi yang suatu saat harus dilepaskan dalam bentuk letusan. Setelah letusan terjadi dan energi dari magma sudah dilepaskan, maka akan mengalami hibernasi atau masa tenang.

Indonesia merupakan negara yang dikelilingi hampir 150 gunung api aktif dan bisa kapan saja meletus. Gunung di Indonesia yang sudah meletus seperti gunung Krakatau, gunung Galunggung, Gunung Merapi, atau Gunung Sinabung.

Gunung berapi di Indonesia terbentuk akibat adanya tumbukan antara lempeng benua dengan lempeng samudera, yang mengakibatkan adanya bagian yang terangkat.

Biasanya ketika massa batuan yang saling berhadapan tiba-tiba patah dan tergelincir.

Gempa bumi terjadi pada saat batuan di kerak bumi mengalami tekanan yang sangat hebat oleh pergerakaan lempeng-lempeng yang menjadi landasan benua.

Sebagian besar terjadi ketika lempeng samudera dan lempeng benua di kerak bumi saling bergesekan. Kejadian itu akan menghasilkan gelombang kejut yang dirasakan manusia.

Dampaknya di sekitar area-area tersebut terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Saat batas elastisitas lempeng terlampaui, terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba.

Proses tersebut mengakibatkan getaran partikel ke segala arah yang disebut sebagai gelombang gempa bumi. Dalam setahun gempa bumi dapat terjadi hingga ratusan kali.

Tapi tidak semua gempa bumi bisa dirasakan manusia. Hanya beberapa saja yang bisa dirasakan dan bisa merusak bangunan.

Tsunami

Tsunami merupakan bencana alam yang disebabkan naiknya gelombang laut ke daratan dengan kecepatan tinggi. Itu terjadi adanya gempa yang terjadi dan berpusat di bawah lautan.

Biasanya tsunami terjadi apabila gempa melebihi 7 skala richter. Sebanyak 90 persen tsunami disebabkan oleh pergerakan lempeng yang terletak di bawah lautan.

Gempa yang terjadi di dasar laut akan berdampak munculnya tekanan ke arah vertikal. Kemudian dasar laut akan naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat.

Air di pantai akan surut ke tengah sungai. Itu membuat keseimbangan air laut yang kemudian menjadi gelombang besar dan bergerak ke wilayah daratan.

Tsunami merambat dengan kecepatan mencapai 500 hingga 1.000 kilometer per jam. Saat mencapai pantai kecepatan berkurang menjadi 30 hingga 50 kilometer per jam.

Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Pada bagian Selatan dan Timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

Beberapa hal yang harus dilakukan untuk menghadapi bencana:

  • Memantau bagian rescue atau evakuasi saat tanda-tanda bencana itu muncul. Berita dari BMG setempat, atau pantauan banjir, pos gunung berapi wajib diketahui.
  • Tentukan tempat pengungsian jika bencana benar-benar terjadi. Sebaiknya jangan hanya ikuti arus pengungsi tanpa ada persiapan tempat yang tepat sebelumnya.
  • Siapkan kotak atau tas siaga dan simpan tas di tempat yang mudah terjangkau saat bencana benar-benar terjadi.
  • Jika sudah terjadi jangan panik dan berusaha tenang. Selamatkan diri dan keluarga, jangan ambil resiko membawa barang-barang tidak penting.

Jika terjadi gempa, jika di dalam rumah sebaiknya keluar rumah. Jika tidak mungkin keluar rumah sebisanya masuk ke kolong meja atau kolong tempat tidur untuk melindungi kejatuhan benda-benda.

Jika tidak ada meja, lindungi kepala dengan bantal, dan segera mencari bagian sudut tembok rumah lindungi kepala dengan cara duduk meringkuk, dan matikan kompor jika sedang memasak.

Saat terjadi tsunami, terlebih dahulu kenali tanda-tanda tsunami. Kemudian segera mencari tempat aman yang tinggi, seperti bukit karena untuk mengurangi banyak korban jiwa.

Saat gunung meletus, sebisa mungkin siaga setelah ada tanda-tanda gunung akan meletus. Rencanakan proses evakuasi paling baik dan bekerjasama dengan lingkungan.

Saat gunung meletus terjadi, pakailah masker, kacamata dan jaket, topi untuk lindungi diri dari abu vulkanik dan awan panas. Karena abu vulkanik sangat berbahaya.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/07/160000769/bencana-alam-jenis-penyebab-dan-penanggulangannya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke