Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2024, 15:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Hal ini menunjukkan mungkin terdapat kondisi yang lebih basah ketika bukit pasir tersebut kemungkinan besar telah distabilkan oleh vegetasi.

Temuan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana bukit pasir setinggi itu terbentuk dan terus bergerak dengan kecepatan sekitar 50 cm setiap tahunnya.

Baca juga: Fenomena Alam Bukit Pasir Saling Berkomunikasi, Ahli Jelaskan

Menentukan umur bukit pasir

Dalam studi ini, ilmuwan menggunakan teknik baru untuk melakukan penanggalan usia bukit pasir, yakni dengan memperkirakan kapan butiran pasir terakhir kali terkena sinar matahari.

Butiran pasir cenderung menyerap radiasi dari lingkungannya yang dilepaskan dalam kondisi tertentu.

Jika mereka tetap terkubur dalam waktu yang lebih lama, mereka menyerap lebih banyak radiasi dan membantu menciptakan garis waktu pada lapisan pasir.

Semakin terang cahaya lapisannya, makin tua umurnya.

Dengan menggunakan ini, para peneliti dapat menilai energi yang dilepaskan berbagai lapisan untuk menghitung umur mereka.

"Di dasar bukit pasir, ada catatan jeda sekitar 8000 tahun. Sejak itu, bukit pasir tersebut telah berkembang pesar hingga menghasilkan bukit pasir setinggi 100 m dalam 1000 tahun terakhir dan bermigrasi ke arah barat," tulis para ilmuwan dalam penelitian ini.

Baca juga: Bagaimana Angin Laut Bisa Terbentuk?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com