Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu Burung Sebabkan 17.000 Anak Anjing Laut Mati

Kompas.com - 23/01/2024, 20:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Namun Campagna menekankan bahwa anak anjing laut sebagian besar menyusu induknya dan oleh karena itu tidak akan memakan unggas yang terinfeksi.

Baca juga: Apakah Anjing Laut Berbahaya?

"Sehingga penularan dari mamalia ke mamalia adalah cara untuk menjelaskan begitu banyak anak anjing laut yang mati," katanya.

Campagna mengatakan ada kemungkinan virus tersebut menyebabkan perpindahan mamalia ke mamalia ketika ditularkan dari koloni singa laut ke anjing laut gajah.

Kematian massal anak anjing laut dapat berdampak pada populasi di tahun-tahun mendatang.

Anjing laut gajah selatan membutuhkan waktu rata-rata tiga hingga enam tahun untuk menjadi dewasa secara seksual, yang berarti jumlah koloni mungkin akan berkurang secara drastis pada tahun 2026 hingga 2027.

Wildlife Conservation Society (WCS) berencana menghitung seluruh populasi pada bulan September mendatang.

"Kita akan mendapatkan jumlah akurat betina yanag tersisa. Mungkin ini akan menjadi kabar baik dan angka kematian tidak akan terlalu tinggi," tambah Campagna.

Baca juga: Tipe-Tipe Flu Burung dan Tipe yang Paling Berbahaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com