Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2024, 08:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Memasak makanan juga lebih menyenangkan bagi indra kita. Saat memanaskan makanan, molekul-molekulnya menjadi lebih mudah menguap, terbang keluar dari makanan dalam bentuk aroma.

Oleh karena itu, indera penciuman kita telah berevolusi untuk mendorong mengonsumsi makanan yang rasanya lebih enak saat dimasak.

Namun, hal tersebut belum sepenuhnya menjelaskan mengapa makanan yang dimasak cederung lebih enak dibandingkan makanan dingin.

Baca juga: Mengapa Okra Berlendir?

Lidah yang berbakat

Rata-rata terdapat lebih dari 10.000 pengecap di lidah manusia, dan setiap kuncup terdiri dari 50 hingga 100 sel, yang semuanya dapat mendeteksi setiap jenis rasa—asin, asam, manis, pahit, dan umami.

Ternyata saluran kecil di indra pengecap kita, yang mengirimkan sinyal listrik ke otak terkait rasa, cenderung berfungsi pada tingkat yang lebih tinggi ketika suhu panas.

Makanan dan cairan memiliki rasa astringen, umami, asam, dan manis yang lebih kuat di mulut kita saat hangat, yang dapat bekerja dua arah.

Tentu saja makanan panas tidak selalu berarti lebih enak, tetapi profil rasa tertentu akan lebih pekat saat makanan panas.

Memahami lebih lanjut tentang keseimbangan dan proses persepsi rasa ini membantu para ilmuwan makanan mengembangkan metode baru untuk meniru rasa dan berpotensi meningkatkan kesehatan asupan makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com