Lebih lanjut peneliti kemudian memberikan salad kepada sukarelawan pria dan wanita untuk mencobanya.
Hasilnya, sukarelawan tersebut memberikan tanggapan positif. Beberapa mengatakan bahwa mereka tidak keberatan memakannya sepanjang minggu sebagai astronot.
Meski mendapat respons positif, peneliti mengungkapkan masih ada yang perlu diperbaiki.
Dalam kesimpulannya, mereka menggambarkan pentingnya penelitian di masa depan dengan mempertimbangkan berbagai usia, jenis kelamin, dan tingkat kesehatan dalam mengembangkan makanan luar angkasa.
Studi dipublikasikan di ACS Food Science & Technology.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Hanya Makan Satu Jenis Makanan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.