Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2024, 11:01 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat kaki tidak sengaja terbentur meja, biasanya kita akan mengalami memar di bagian tersebut.

Fakta menarik lain soal memar ini adalah beberapa orang ternyata lebih rentan muncul memar di tubuhnya dibandingkan orang lain.

Baca juga: Apa Penyebab Memar yang Tiba-tiba di Kaki?

Sementara dalam kasus lain, memar sepertinya muncul tanpa alasan sama sekali.

Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan memar?

Penyebab memar

Mengutip Live Science, memar dalam istilah medis dikenal dengan sebutan contusion adalah respon tubuh terhadap cedera pembuluh darah.

Memar yang bukan disebabkan oleh benda tumpul atau trauma pada tubuh dapat menjadi indikasi kesehatan yang mendasarinya, misalnya kelainan darah.

Oleh karena itu, menurut Terry Foster, spesialis perawat klinis perawatan kritis dan presiden Asosiasi Perawat Darurat tahun 2023 mengatakan mereka yang mengalami memar misterius perlu dievaluasi oleh ahli kesehatan.

Namun berbeda dengan memar yang muncul ketika cedera, di mana kulit tetap utuh tetapi merusak pembuluh darah kecil yang terletak di bawahnya, menyebabkan pembuluh darah bocor ke jaringan sekitarnya.

Sekalipun pendarahannya berhenti, darah yang sudah keluar tetap terperangkap di bawah kulit.

Bercak darah yang terkumpul awalnya tampak kemerahan, kemudian berubah menjadi ungu kebiruan dan kuning kehijauan, meskipun tampilan memar dapat bervariasi tergantung warna kulit seseorang.

Baca juga: Mengenal Raccoon Eye, Kondisi Memar di Sekitar Kedua Mata

Prosesnya kira-kira seperti ini, ketika memar terbentuk dan darah dari pembuluh darah yang rusak mengalir ke jaringan di sekitarnya, hemoglobin dalam darah mulai melepaskan oksigen dan menangkap karbon dioksida.

Hemoglobin itu sendiri kemudian mulai terurai, pertama berubah menjadi bentuk protein berwarna cokelat tua yang disebut methemoglobin dan kemudian menjadi pigmen yang disebut biliverdin dan bilirubin.

Faktor lain penyebab memar

Menurut MedlinePlus, selain cedera fisik atau trauma, memar dapat terjadi karena sejumlah alasan lain. Ini termasuk reaksi alergi atau kondisi pembekuan darah.

Kondisi-kondisi ini termasuk trombositopenia, di mana seseorang memiliki tingkat trombosit yang rendah. Kondisi ini dapat diturunkan atau dapat melalui bahan kimia, penggunaan alkohol, obat-obatan, atau sebagai akibat dari kondisi kesehatan lainnya.

Baca juga: Apa Saja Gejala Vagina yang Kurang Sehat?

“Orang-orang yang mengonsumsi jenis obat tertentu mungkin juga lebih rentan terhadap memar yang tidak secara langsung disebabkan oleh cedera,” kata Foster.

Beberapa obat – seperti obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, seperti aspirin dan ibuprofen, dan obat pengencer darah, meningkatkan risiko memar dengan mengurangi kemampuan darah untuk membeku.

Mayo Clinic menambahkan antibiotik tertentu, antidepresan, dan suplemen makanan juga dapat menyebabkan masalah pembekuan darah.

Untungnya, sebagian besar memar kecil dapat hilang dengan sendirinya dan tidak menimbulkan risiko signifikan bagi kesehatan seseorang.

Memar umumnya hilang dalam waktu dua minggu, tetapi terkadang bisa bertahan lebih dari sebulan.

Baca juga: Mudah Memar? Waspadai Gangguan Autoimun ITP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com