Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Dampaknya Apabila Tidak Pernah Mencuci Sandal

Kompas.com - 31/12/2023, 08:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kita semua tahu bahwa mencuci pakaian itu penting, tapi sering kali kita lupa bahwa mencuci sandal juga sama pentingnya.

Sandal yang kita pakai setiap hari itu mengumpulkan kotoran, debu, dan kuman.

Baca juga: Mengapa Ahli Menyarankan untuk Mencuci Seprai Seminggu Sekali?

Kalau tidak pernah dicuci bisa ada masalah yang timbul.

Bisa jadi, kita tidak sadar betapa kotor sandal yang kita pakai.

Ketika kita jalan sandal kita sering terkena lumpur, debu jalanan, bahkan kuman dari berbagai tempat.

Semua ini menumpuk setiap hari. Lantas, apa bahayanya jika malas mencuci sandal?

Sandal bisa menjadi sarang kuman

Sandal yang jarang atau tidak pernah dicuci memang bisa menimbulkan beberapa masalah, meskipun efeknya mungkin tidak seburuk pakaian yang kotor.

Dilansir dari Live Strong, Rabu (27/12/2023), lama-kelamaan, sandal bisa menjadi sarang kuman menyebabkan iritasi atau infeksi kulit kaki.

Alissa Kuizinas, ahli penyakit kaki di Concord, Massachusetts mengatakan bahwa sandal bisa menyimpan bakteri dan jamur yang bisa menyebabkan penyakit seperti kutu air dan jamur kuku kaki, serta virus penyebab kutil plantar.

“Sandal dapat menampung bakteri dan jamur yang menyebabkan penyakit kutu air dan jamur kuku kaki serta virus yang menyebabkan kutil plantar ,” kata Kuizinas.

Selain itu sandal bisa menampung sel kulit mati dan kotoran yang bisa membuat kaki gatal atau iritasi.

Baca juga: 5 Cara Mencuci Masker Kain dengan Benar, Tak Perlu Pakai Air Panas

Masalah umum lainnya adalah bau kaki, disebabkan keringat dan bakteri di sandal.

Dilansir dari Medium.com, Rabu (27/12/2023), bakteri dan jamur bisa masuk melalui retakan atau luka di kaki, menyebabkan infeksi yang perlu perawatan dokter.

Sepatu yang kotor juga bisa bawa banyak kotoran seperti debu, serbuk bunga, dan bulu binatang peliharaan.

Bagi orang yang punya asma atau alergi kotoran ini bisa bikin mereka batuk-batuk atau sesak napas.

Selain itu, sepatu kotor juga bisa bawa kuman dan virus yang bisa membuat kita sakit seperti flu atau masalah nafas lainnya.

Risiko ini lebih rendah bagi yang memakai sandal dengan kaus kaki, tapi tanpa kaus kaki, kaki lebih terpapar kuman.

Risiko bertambah jika kaki berkeringat menciptakan lingkungan lembab yang ideal untuk kuman berkembang.

Memakai sandal di dalam dan luar ruangan juga bisa membawa kuman berbahaya ke rumah.

Jadi, menjaga kebersihan sandal itu penting untuk kesehatan kaki.

Berapa kali seharusnya mencuci sandal?

Anda perlu mencuci sandal secara teratur, tapi mungkin bertanya-tanya, "Seberapa sering?"

Baca juga: Panduan Terbaru WHO, Simak Cara Mencuci Masker Kain

Kuizinas memberikan petunjuk sederhana yaitu cucilah sandal ketika Anda melihat kotoran, mencium bau yang tidak sedap, atau merasakan kelembapan.

"Aturan praktis yang baik adalah mencucinya ketika ada kotoran yang terlihat, bau busuk, atau kelembapan apa pun di dalam sandal," ujarnya. 

Ini bisa berarti mencuci sandal seminggu sekali, terutama jika Anda sering berkeringat, tidak memakai kaus kaki, atau menggunakan sandal untuk aktivitas di luar rumah.

Sebaliknya, jika Anda biasanya memakai sandal dengan kaus kaki atau jarang menggunakannya di luar, mungkin cukup mencuci beberapa kali setahun saja.

Kuizinas menambahkan, tidak perlu menandai tanggal pencucian di kalender cukup cuci sandal ketika mulai terlihat kotor atau berbau.

Ini akan menjadi sinyal yang jelas bahwa sandal Anda perlu dibersihkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com