Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Astronot Alami Kuku Copot Setelah "Spacewalk"

Kompas.com - 01/12/2023, 06:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Studi mereka menunjukkan bahwa sarung tangan pakaian antariksa membatasi mobilitas buku-buku jari ini, yang memberikan lebih banyak tekanan pada jari, sehingga mengakibatkan berkurangnya aliran darah, kerusakan jaringan, dan onikolisis.

Sarung tangan pakaian antariksa sebenarnya cukup rumit.

Sarung tangan dibuat dari minimal empat lapisan: lapisan nyaman yang bersentuhan langsung dengan kulit, lapisan bertekanan yang mengembang dan mengeras saat sarung tangan diberi tekanan, lapisan penahan untuk melawan kekakuan kantung tekanan untuk memungkinkan pergerakan, dan lapisan luar yang melindungi pemakainya dari luar angkasa.

Lapisan luar ini masih terdiri dari beberapa lapis lagi.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Senjata Api Ditembakkan di Luar Angkasa?

Untuk mempersempit faktor risiko yang terkait dengan onikolisis, tim yang dipimpin oleh Christopher Reid mempelajari cedera onikolisis pada astronot.

Studi yang dipublikasikan awal tahun ini meneliti 31 cedera onikolisis yang terdiri dari 27 selama latihan dan empat selama spacewalk yang dilaporkan oleh 22 astronot.

Mereka menemukan bahwa desain sarung tangan memang memainkan peran yang cukup signifikan.

Di antara dua jenis sarung tangan dalam penelitian mereka, salah satu sarung tangan dikaitkan dengan risiko kehilangan kuku sebesar 8,5 kali lipat.

Sebagian besar cedera terjadi pada jari tengah.

Ukuran sarung tangan dan panjang jari tengah juga berperan. Cedera onikolisis pun tampaknya lebih mungkin terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Secara keseluruhan, temuan ini tampaknya menunjukkan bahwa kesesuaian sarung tangan berperan. Sarung tangan untuk mengatasi masalah ini pun sedang dipersiapkan, paling dekat akan digunakan saat misi Artemis.

Baca juga: Kisah Tegang Di Balik Sejarah Kosmonot Pertama yang Lakukan Spacewalk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com