Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Nyamuk Wolbachia Sebabkan Japanese Encephalitis?

Kompas.com - 22/11/2023, 11:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Peneliti tersebut mengklarifikasi bahwa tidak ada hubungan antara Wolbachia dan penyakit Japanese Encephalitis.

"Penyakit yang ditularkan nyamuknya juga berbeda, jadi tidak ada keterkaitan dengan teknologi Wolbachia yang sedang diperbincangkan saat ini," kata Utarini.

Dalam webinar tersebut, Dr. Riris Andono Ahmad, yang menjadi pembicara juga memberikan penjelasan bahwa informasi yang beredar terkait nyamuk pionik atau Wolbachia berkaitan dengan Japanese Encephalitis merupakan informasi yang tidak benar.

"Saat ini, memang banyak informasi yang sangat sistematik mengaitkan nyamuk pionik dengan penyakit lain yang sama sekali tidak terkait. Itu merupakan disinformasi," ujar Riris.

Riris menambahkan bahwa setiap penyakit yang berbasis vektor memiliki vektor masing-masing dan tidak saling mempengaruhi satu sama lain.

"Aedes aegypti hanya bisa menularkan 4 penyakit yaitu dengue, zika, chikungunya, dan yellow Fever," ungkapnya.

Baca juga: 3 Faktor Keberhasilan Nyamuk Wolbachia dalam Pengendalian Kasus DBD

Dia juga menyebutkan kemungkinan munculnya penyakit baru, namun penyakit tersebut disebabkan oleh vektor nyamuk yang berbeda, bukan nyamuk pionik atau Wolbachia.

"Nyamuk Aedes aegypti hanya bisa mempengaruhi empat penyakit tadi. Kalau Japanese Encephalitis pengaruhnya karena adanya nyamuk Culex, jadi tidak ada hubungannya," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com