Oleh karena itu kegiatan perburuan liar tidak hanya mengancam populasi burung paruh bengkok tetapi juga berkontribusi terhadap penurunan hutan mengingat peran ekologis yang sangat penting dari burung paruh bengkok sebagai penyebar benih.
Menurunnya populasi burung paruh bengkok, sebagai akibat nyata dari tingginya permintaan di pasar satwa liar, dapat menyebabkan kepunahan beberapa spesies.
Baca juga: Pertama Kali Diamati, Kakatua Liar Gunakan Alat Untuk Buka Makanannya
Selain sebagai pemencar biji dan penyerbuk bunga, tampaknya perilaku membuang makanan sangat bermanfaat bagi species lain yang ada di bawah pohon.
Dalam laporan sains tahun 2019, para peneliti juga melaporkan bahwa lebih dari 86 spesies hewan memakan makanan yang dijatuhkan burung paruh bengkok. Buah-buahan atau biji-bijian yang jatuh menjadi tersedia bagi hewan-hewan lainnya.
Selain memakannya, spesies ini juga dapat berperan sebagai penyebar sekunder.
Perilaku boros suka membuang makanan tampaknya sudah tertanam dalam perilaku evolusioner burung paruh bengkok, dan hal ini berlaku ketika berada di alam liar atau di kandang penangkaran.
Kita bersyukur bahwa burung paruh bengkok mempunyai perilaku yang sangat bermanfaat dan membuat keseimbangan ekosistem tetap terjaga. Menjaga keseimbangan ekosistem adalah sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Selama ini burung paruh bengkok telah membantu kita untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu kita perlu menjaga dan melindungi burung paruh bengkok dari kepunahan di alam.
Bila kita ingin memiliki dan memelihara burung paruh bengkok, disarankan memilih jenis burung paruh bengkok hasil penangkaran dan jangan menangkap dari alam. Burung paruh bengkok lebih bermanfaat apabila mereka berada di alam.
Baca juga: Burung Kakatua Bisa Ajari Kawannya Cara Buka Tempat Sampah, Studi Jelaskan
Dr. Siti Nuramaliati Prijono
Peneliti Pusat Riset Zoologi Terapan-BRIN