Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Baru Ungkap Dampak Debu Asteroid pada Kepunahan Dinosaurus

Kompas.com - 03/11/2023, 06:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Dampak debu asteroid 66 juta tahun lalu

Dengan memasukkan data tersebut ke dalam model iklim, peneliti menyimpulkan bahwa debu kemungkinan besar memainkan peran yang jauh lebih besar dalam kepunahan massal dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya.

Baca juga: Apakah Dinosaurus Bisa Berenang?

Dari seluruh material yang terlempar ke atmosfer karena tumbukan asteroid, peneliti memperkirakan 75 persennya adalah debu, 24 belerang, dan satu persen merupakan jelaga.

"Partikel debu benar-benar menghentikan fotosintesis pada tanaman setidaknya selama satu tahun menciptakan kehancuran besar kehidupan," kata Karatekin.

Itu merupakan jangka waktu yang lama untuk menimbulkan tantangan berat bagi habitat darat dan laut.

Hewan dan tumbuhan yang tidak beradaptasi atau tidak mampu beradaptasi akan menemui kehancuran.

Sean Gulick, ahli geofisika di Universitas Texas di Austin dan tidak terlibat dalam penelitian menambahkan, mengetahui apa yang terjadi pada peristiwa kepunahan massal terakhir di dunia adalah yang penting.

Tidak hanya untuk memahami masa lalu tetapi juga masa depan.

"Mungkin kita bisa memprediksi dengan lebih baik kepunahan massal yang sedang kita alami," kata Gulick.

Baca juga: Benarkah Ada Dinosaurus yang Belum Punah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com