Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2023, 19:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkapkan umur satelit alami Bumi yaitu Bulan setidaknya 40 juta tahun lebih tua dari perkiraan sebelumnya.

Temuan tentang umur Bulan ini dikonfirmasi setelah para ilmuwan menganalisis ulang kristal tumbukan kecil dari sampel Bulan yang diambil oleh misi Apollo 17 NASA pada tahun 1972.

Studi ulang umur Bulan

Untuk memastikan berapa umur Bulan, para peneliti menganalisis studi yang diterbitkan tahun 2021.

Dalam studi itu, mereka pertama kali menganalisis permata Bulan yang dikenal sebagai kristal zirkon, batuan mikroskopis yang terbentuk di bawah panas dan tekanan yang hebat.

Batuan mikroskopis ini tertinggal saat Bulan terbentuk akibat tabrakan kolosal antara Bumi dan planet seukuran Mars, bernama Thea.

Baca juga: Misi ke Bulan, India Berhasil Mendarat di Kutub Selatan Bulan

Analisis tersebut, yang melibatkan pengukuran laju peluruhan berbagai versi, atau isotop, uranium dan timbal di lapisan luar kristal, mengungkapkan, sampel Bulan tersebut mungkin berusia hingga 4,42 miliar tahun.

Namun peneliti di tahun 2021 mencatat bahwa ada banyak ketidakpastian dalam metode penanggalan mereka.

Dikutip dari Live Science, Rabu (25/10/2023) studi baru kemudian menganalisis ulang kristal dari studi tahun 2021 tersebut dan memperhatikan dengan cermat bagaimana atom timbal berkumpul di dalam kristal.

Hasil menegaskan bahwa kristal berusia sekitar 4,46 miliar tahun. Artinya, Bulan terbentuk 40 juta tahun lebih tua dari perkiraan sebelumnya.

"Kristal-kristal ini adalah padatan tertua yang terbentuk setelah tumbukan raksasa. Dan karena kita tahu berapa umur kristal-kristal ini, mereka berfungsi sebagai jangkar bagi kronologi Bulan," kata Philipp Heck, ilmuwan planet di Universitas Chicago dalam sebuah pernyataan.

Bumi berumur sekitar 4,54 miliar tahun.

Baca juga: Seperti Apa Inti Bulan Satelit Bumi?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com