Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkan bertanya-tanya apa sebenarnya yang ada di dalam Bumi?

Sebagai gambaran pusat Bumi sendiri berada hampir 6.400 Kilometer di bawah kaki kita. Untuk perbandingan, pengeboran terdalam yang pernah dilakukan manusia hingga kedalaman 12,2 Km.

Untuk mencapai kedalaman itu, ahli geologi bahkan membutuhkan waktu hampir 20 tahun, sehingga bukan perkara yang mudah untuk mengetahui jawaban dari apa yang ada di dalam Bumi.

Untung saja, para ilmuwan tidak perlu menggali jauh ke dalam planet untuk mengetahui apa yang ada di dalam Bumi.

Dengan mengukur gelombang seismik yang melintasi Bumi, peneliti telah mengembangkan pemahaman yang kuat tentang struktur internal dasar planet yang kita tinggali ini.

Baca juga: Inti Dalam Bumi Peneliti Menduga Sebenarnya Lunak

Di dalam inti Planet Bumi

Dikutip dari Live Science, Selasa (10/10/2023) lapisan Bumi secara luas terdiri dari kerak, mantel, dan inti.

Kerak Bumi, yakni lapisan Planet Bumi bagian luar, menampung semua kehidupan yang diketahui. Akan tetapi, kerak Bumi hanyalah lapisan terluar Bumi dan hanya menyumbang 1 persen dari total volume planet.

Mantel atau lapisan tengah, membentuk 84 persen volume Bumi. Dan lapisan terdalam yaitu inti membentuk 15 persen sisanya.

  • Kerak Bumi

Kerak bumi terbagi menjadi kerak samudera dan kerak benua. Kerak samudera memiliki ketebalan 5 hingga 10 Kilometer dan terletak di bawah lautan.

Sedangkan kerak benua memiliki ketebalan hingga 80 Kilometer.

Kerak samudra di dalam permukaan Bumi ini sebagian besar merupakan batuan basal, dan lebih padat dibandingkan kerak benua, yang sebagian besar berupa granit.

Baca juga: Inti Dalam Bumi Lebih Cepat Mendingin, Apa Dampaknya?

Ilustrasi inti Bumi. Studi menemukan gas langka jenis helium, helium-3, diketahui telah bocor dari perut Bumi. Gas sangat langka ini diyakini tercipta tepat setelah peristiwa Big Bang.SHUTTERSTOCK/Rost9 Ilustrasi inti Bumi. Studi menemukan gas langka jenis helium, helium-3, diketahui telah bocor dari perut Bumi. Gas sangat langka ini diyakini tercipta tepat setelah peristiwa Big Bang.

Jadi ketika lempeng samudera bertabrakan dengan lempeng benua, kerak samudera yang lebih padat bergerak di bawah kerak benua.

Proses ini memakan waktu lama namun pada akhirnya menurunkan kerak samudra ke dalam mantel dengan kecepatan 2 hingga 8 Cm per tahun.

  • Mantel Bumi

Mantel Bumi tidak cair tetapi tidak sekeras kerak samudra yang tenggelam.

"Dalam skala waktu geologis, mantel hampir bertindak seperti cairan meski itu merupakan batuan padat," kata Sunyoung Park, asisten profesor yang mempelajari struktur internal Bumi di Universitas Chicago.

Mantelnya terdiri dari berbagai mineral dan memiliki kedalaman sekitar 2.900 Km serta terbagi menjadi mantel atas dan bawah.

Suhu internal bumi meningkat antara batas mantel atas dan bagian bawah mantel bawah, berkisar antara 1000 hingga 3700 derajat Celsius.

Baca juga: Misteri Perubahan Rotasi Inti Bumi, Seperti Apa Analisisnya?

Lautan besi dan nikel cair setebal 2.300 Km menandai awal mula terbentuknya inti Bumi.

Lautan besi dan nikel  cair yang dikenal sebagai inti luar tersebut mengelilingi bola besi yang sebagian besar padat yang disebut inti dalam.

Inti luar besi cair itu juga berputar mengelilingi inti dalam dan memberikan medan magnet bagi Bumi.

Planet kita terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, dan saat mendingin, unsur-unsur yang lebih berat seperti besi dan nikel bermigrasi ke dalam untuk membentuk inti.

Bagian dalam bumi masih mendingin, dan seiring dengan itu, inti bumi terus terbentuk.

“Sama seperti air yang menjadi es, besi menjadi padat dan menjadi inti dalam, sehingga inti dalam sebenarnya berkembang,” kata Park.

Sedangkan inti bagian dalam bersuhu sekitar 5.200 derajat Celsius atau kira-kira sama panasnya dengan permukaan matahari. Namun tekanan yang luar biasa membuat sebagian besar inti tetap padat.

Sementara di dalam inti dalam terdapat inti terdalam, sebuah bola logam padat selebar 725 Km.

Baca juga: Misteri Miringnya Inti Bumi dan Berkurangnya Panas Planet di Bawah Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com