Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2021, 18:04 WIB


KOMPAS.com - Penelitian terbaru mengungkap ada "dunia baru" di inti dalam bumi. Para peneliti menemukan, bahwa inti dalam bumi yang diyakini berbentuk padat mungkin sebenarnya agak lunak.

Selama lebih dari setengah abad, komunitas ilmiah menduga bahwa inti bumi bagian dalam merupakan bola padat dari kumpulan besi terkompresi yang dikelilingi oleh inti luar lapisan cair.

Namun, penelitian yang diterbitkan 20 September lalu di jurnal Physics of the Earth and Planetary Interiors menunjukkan, bahwa kekokohan bola planet berkisar dari logam keras, semi lunak, hingga logam cair.

"Semakin kita melihatnya, semakin kita menyadari bahwa (inti bumi) itu bukan gumpalan besi yang menjemukan," ujar seismolog di University of Bristol, Jessica Irving, yang tidak terlibat dalam penelitian ini seperti dilansir dari Live Science, Rabu (27/10/2021).

"Kami menemukan dunia tersembunyi yang baru," lanjutnya.

Baca juga: Misteri Miringnya Inti Bumi dan Berkurangnya Panas Planet di Bawah Indonesia

 

Kendati demikian, dalam beberapa hal inti dalam bumi masih misterius seperti dalam tulisan Jules Verne, Journey to the Center of the Earth yang terbit pada tahun 1864.

Meskipun para ilmuwan telah mengetahui sejak lama bahwa planet Bumi tidak berongga seperti yang diprediksi Verne, interior planet ini masih belum dijelajahi.

Hal ini dikarenakan panas dan tekanan yang terlalu besar bagi alat buatan manusia untuk menjelajah ke sana, sehingga penelitian ini sulit dilakukan.

Irving mengungkapkan, para ahli geofisika mengandalkan gelombang seismik yang dihasilkan oleh gempa bumi. Dengan mengukur getaran besar ini, para ilmuwan dapat merekonstruksi gambaran cara kerja bagian dalam planet dengan cara yang mirip dengan CT scan.

Gelombang ini datang melalui dua hal, yaitu gelombang kompresional garis lurus, dan gelombang geser bergelombang.

Setiap gelombang seismik gempa bumi, menurut peneliti dapat mempercepat, memperlambat, maupun memantul dari media yang berbeda saat bergerak melalui tanah.

Baca juga: Kali Pertama, Peneliti Pastikan Inti Bumi Memang Padat, tetapi...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+