Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inti Dalam Bumi Peneliti Menduga Sebenarnya Lunak

KOMPAS.com - Penelitian terbaru mengungkap ada "dunia baru" di inti dalam bumi. Para peneliti menemukan, bahwa inti dalam bumi yang diyakini berbentuk padat mungkin sebenarnya agak lunak.

Selama lebih dari setengah abad, komunitas ilmiah menduga bahwa inti bumi bagian dalam merupakan bola padat dari kumpulan besi terkompresi yang dikelilingi oleh inti luar lapisan cair.

Namun, penelitian yang diterbitkan 20 September lalu di jurnal Physics of the Earth and Planetary Interiors menunjukkan, bahwa kekokohan bola planet berkisar dari logam keras, semi lunak, hingga logam cair.

"Semakin kita melihatnya, semakin kita menyadari bahwa (inti bumi) itu bukan gumpalan besi yang menjemukan," ujar seismolog di University of Bristol, Jessica Irving, yang tidak terlibat dalam penelitian ini seperti dilansir dari Live Science, Rabu (27/10/2021).

"Kami menemukan dunia tersembunyi yang baru," lanjutnya.

Kendati demikian, dalam beberapa hal inti dalam bumi masih misterius seperti dalam tulisan Jules Verne, Journey to the Center of the Earth yang terbit pada tahun 1864.

Meskipun para ilmuwan telah mengetahui sejak lama bahwa planet Bumi tidak berongga seperti yang diprediksi Verne, interior planet ini masih belum dijelajahi.

Hal ini dikarenakan panas dan tekanan yang terlalu besar bagi alat buatan manusia untuk menjelajah ke sana, sehingga penelitian ini sulit dilakukan.

Irving mengungkapkan, para ahli geofisika mengandalkan gelombang seismik yang dihasilkan oleh gempa bumi. Dengan mengukur getaran besar ini, para ilmuwan dapat merekonstruksi gambaran cara kerja bagian dalam planet dengan cara yang mirip dengan CT scan.

Gelombang ini datang melalui dua hal, yaitu gelombang kompresional garis lurus, dan gelombang geser bergelombang.

Setiap gelombang seismik gempa bumi, menurut peneliti dapat mempercepat, memperlambat, maupun memantul dari media yang berbeda saat bergerak melalui tanah.

Ahli geofisika dari Hawai'i Institute of Geophysics and Planetology, Rhett Butler mempertanyakan ketidaksesuaian angka dalam penelitian.

Butler meninjau bagaimana gelombang seismik yang berasal dari gempa bumi besar di lima lokasi berbeda bergerak melalui inti bumi ke sisi berlawanan.

Ia menyadari ada sesuatu yang salah, gelombang gempa yang seharusnya melewati bola logam padat, malah berbelok di area tertentu. Menurutnya, perhitungan gelombang seismik sudah benar, artinya para ilmuwan memiliki struktur yang salah.

"Saat Anda berada dalam permasalahan ini, Anda harus mencocokkan data," katanya.

Kemudian, Butler dan rekannya mengevaluasi kembali asumsi dasar mereka bahwa inti dalam bumi pada dasarnya padat. Mereka menemukan, bahwa gelombang yang diamati bekerja.

Tetapi, alih-alih berbentuk bola padat, inti bumi memiliki kantong besi setengah padat cair dan lembek di dekat permukaannya.

"Kami telah melihat bukti bahwa tidak hanya tidak lunak di semua tempat, (inti bumi) sangat keras di beberapa tempat," katanya.

Butler melihat lebih banyak detail inti dalam bumi yang belum pernah dilihat sebelumnya. Penelitian ini berpotensi merevolusi pemahaman manusia tentang medan magnet bumi.

Menurut laporan tahun 2019 yang terbit di Science Advances, saat inti luar lapisan cair yang berputar menggerakkan medan magnet di bumi, inti dalam akan membantu memodifikasi medan.

Berdasarkan penelitian dari NASA, planet lain seperti Mars juga memiliki pusat cairan tetapi tidak memiliki inti dalam dan medan magnet.

Oleh karena itu, Butler dan Irving percaya, pemahaman yang mendalam tentang inti dalam bumi akan membantu para ilmuwan memahami hubungan antara interior planet dengan aktivitas magnetiknya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/28/180400523/inti-dalam-bumi-peneliti-menduga-sebenarnya-lunak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke