Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanibalisme Jadi Ritual Kebudayaan di Eropa 15.000 Tahun Lalu

Kompas.com - 10/10/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Kanibalisme ternyata menjadi sebuah praktik yang umum dilakukan di Eropa sekitar 15.000 tahun yang lalu.

Studi baru mengungkapkan saat itu, orang-orang memakan jenazah bukan karena kebutuhan melainkan sebagai bagian dari kebudayaan mereka.

Baca juga: Seperti Apa Bukti Kanibalisme Tertua pada Manusia?

Penelitian kanibalisme

Mengutip CNN, Jumat (6/10/2023) studi ini fokus pada periode Magdelenian di akhir era Paleolitikum Atas.

Bangsa Magdalena hidup sekitar 11.000 hingga 17.000 tahun yang lalu.

Para ahli di Museum Sejarah Nasional London kemudian meninjau literatur untuk mengidentifikasi 59 situs Magdalena yang memiliki sisa-sisa manusia.

Sebagian besar berada di Perancis, dan juga terdapat di Jerman, Spanyol, Rusia, Inggris, Belgia, Polandia, Republik Ceko, dan Portugal.

Dari situ mereka mampu menafsirkan perilaku penguburan di 25 lokasi.

Dari jumlah tersebut, lima belas lokasi menunjukkan adanya bukti sisa-sisa manusia dengan bekas kunyah, tulang tengkorak dengan bekas sayatan, dan tulang yang sengaja dipatahkan, yang memperlihatkan bahwa ada praktik kanibalisme.

Ritual terhadap sisa-sisa manusia dan sering terjadi di berbagai tempat di Eropa utara dan barat menunjukkan kanibalisme ini merupakan bagian dari praktik penguburuan yang tersebar luas dalam budaya Magdalena.

"Tidak dapat disangkal, frekuensi kasus kanibalisme di antara situs-situs Magdalena melebihi perilaku di antara kelompok homonin terdahulu," tulis peneliti dalam studinya.

Baca juga: Misteri Kanibalisme, Bagaimana Bisa Manusia Makan Manusia?

Kanibalisme juga menunjukkan sebagai suatu metoda yang digunakan untuk 'membuang' jenazah orang yang sudah meninggal.

"Alih-alih menguburkan jenazah, orang-orang malah memakannya," kata Silvia Bello, ahli paleoantropologi dan peneliti utama di Museum Sejarah Nasional.

"Hal ini menarik karena merupakan bukti tertua mengenai kanibalisme sebagai praktik penguburan yang diketahui sejauh ini,” tambah Bello.

Perilaku pemakaman dan hubungannya dengan keturunan genetik

Para peneliti juga dapat memperoleh informasi genetik dari delapan situs dan menggabungkannya dengan bukti arkeologi untuk mengidentifikasi hubungan antara perilaku penguburan dan keturunan genetik.

Mereka menemukan bahwa ada dua kelompok leluhur berbeda.

Satu dari budaya Magdalenian dan satu lagi disebut Epigravettian, sebuah budaya manusia Eropa yang berbeda secara geografis.

Peneliti menemukan bahwa mereka yang berasal dari budaya Magdalenian di Eropa barat laut lebih suka melakukan kanibalisme.

Sedangkan orang dari budaya Epigravettian lebih suka menguburkan jenazah tanpa kanibalisme.

Baca juga: Tulang Belulang Ini Buktikan Adanya Kanibalisme pada Manusia Purba

Ini adalah hasil awal dan analisis lebih lanjut terhadap hasil tersebut pada skala yang lebih besar diperlukan untuk mengkaji temuan tersebut secara menyeluruh.

“Namun, penelitian ini memberikan bukti yang cukup meyakinkan bahwa ritual kanibalisme penguburan dilakukan oleh orang-orang di seluruh Eropa 20.000-14.000 tahun yang lalu,” papar Thomas Booth, ilmuwan peneliti laboratorium senior di Francis Crick Institute yang tidak terlibat dalam penelitian.

Studi dipublikasikan di Quaternary Science Reviews.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com