KOMPAS.com - Belakangan ini, kota Bandung menjadi perhatian publik karena insiden keracunan siswa SD yang disebabkan oleh bakteri Bacillus cereus.
Dilansir dari Kompas.com, Jumat (6/10/2023), sebanyak 35 siswa SD Negeri 3 Jati, Kecamatan Saguling ini mengalami keracunan makanan pada akhir September lalu. Bakteri ini ditemukan dalam jajanan cimin yang dikonsumsi oleh para siswa.
Baca juga: Cara Terbaik Mencuci Buah dan Sayur agar Tak Terkontaminasi Bakteri
Bahan baku jajanan cimin diduga terkontaminasi bakteri dari tempat maupun alat masak sehingga tepung terigu, tepung tapioka, dan bumbu keju menjadi bahan baku berbahaya ketika dikonsumsi manusia. Apa sebenarnya bakteri Bacillus cereus itu?
Dilansir dari Standar Pangan BPOM, Jumat (6/10/2023), Bacillus cereus adalah bakteri berbentuk batang dengan spora, termasuk dalam kelompok Gram positif, dan tumbuh baik dalam lingkungan aerob.
Untuk membedakannya dari bakteri serupa dapat mengandalkan ciri-ciri morfologi dan biokimia.
B. cereus dapat menyebabkan dua jenis penyakit, yaitu diare dan muntah.
Gejala diare mirip dengan Clostridium perfringens, termasuk buang air besar encer, kram perut, mual, dan terjadi beberapa jam setelah makan makanan tercemar.
Gejala muntah biasanya ditandai oleh mual, terjadi dalam beberapa jam setelah makan, dan berlangsung kurang dari 24 jam.
Dosis infeksi B. cereus adalah > 10^5 koloni/g. Jika jumlahnya lebih dari 10^6 koloni/g dalam makanan, ini berpotensi berbahaya.
B. cereus ditemukan di alam (tanah, debu, air) dan dalam makanan. Konsentrasinya biasanya rendah, kurang dari 10^3 koloni/g.
Makanan seperti daging, susu, sayuran, ikan, dan produk berbahan baku beras, pati, kentang, serta keju rentan terkontaminasi.
Baca juga: 7 Bakteri pada Makanan yang Paling Banyak Sebabkan Penyakit
Infeksi Bacillus cereus usus umumnya terjadi dari makan makanan yang tersisa pada suhu kamar. Keracunan makanan dapat terjadi bahkan jika memanaskan kembali makanan, dikutip dari Cleveland Clinic pada Jumat (6/10/2023).
B. cereus membentuk spora yang mengeluarkan racun. Pada suhu kamar, spora ini dapat meningkat jumlahnya. Ketika memakan spora ini, racun ini menyebabkan muntah atau diare.
Bacillus cereus dapat menyebabkan penyakit non-usus ketika spora memasuki tubuh seseorang dan mengeluarkan racun.
Anda dapat mengurangi risiko keracunan Bacillus cereus dengan cara menyimpan makanan dengan aman. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan dapat menjaga keamanan makanan dan mengurangi risiko keracunan yang disebabkan oleh Bacillus cereus.
Baca juga: Apa yang Dialami Tubuh Saat Terpapar Bakteri Salmonella?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.