Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/10/2023, 08:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semua tanaman berbiji memerlukan bantuan hewan penyerbuk supaya mereka dapat bereproduksi dan menghasilkan benih untuk perbanyakan spesies dan menjaga keanekaragaman genetik.

Tidak heran penyerbukan merupakan langkah penting bagi kelangsungan ekosistem dan juga produksi pangan.

Akan tetapi, bagaimana bunga menarik serangga penyerbuk untuk membantu mereka?

Baca juga: Bagaimana Cara Ngengat Jantan Menarik Perhatian Betina?

Cara bunga menarik hewan penyerbuk

Dikutip dari Science ABC, Senin (2/10/2023) meski beberapa spesies tumbuhan memiliki bagian reproduksi jantan dan betina dalam satu bunga, sebagian besar lebih suka mengirimkan serbuk sarinya ke bunga tumbuhan lain dari spesies yang sama.

Ini lantaran pencampuran gen membuat tanaman menjadi lebih kuat secara evolusi.

Untuk itu, tanaman perlu bantuan penyerbuk seperti misalnya lebah, kupu-kupu, ngengat, kumbang, dan bahkan kecoak. Atau bisa saja melalui bantuan burung, reptil (kadal dan tokek), dan hewan lain (siput, opossum, lemur).

Saat penyerbuk mengunjungi satu bunga ke bunga berikutnya, mereka membawa serbuk sari dan akibatnya membantu serbuk sari menyebar ke bunga lain di tanaman berbeda.

Pertanyaannya bagaimana tanaman-tanaman ini menarik hewan penyerbuk?

Berikut beberapa cara bunga menarik perhatian serangga maupun hewan penyerbuk untuk membantunya bereproduksi.

Baca juga: Bagaimana Cara Dinosaurus Kawin?

Warna bunga merupakan salah satu ciri utama ang menarik penyerbuk.

Kemampuan serangga untuk melihat warna sudah ada jauh sebelum tanaman berbunga mengembangkan warnanya.

Oleh karena itu, kemungkinan besar bunga mengembangkan warna untuk menarik serangga.

Meskipun warna bunga merupakan langkah awal untuk menarik perhatian serangga, hal ini perlu didukung dengan imbalan berupa nektar bagi serangga tersebut.

Baca juga: Bagaimana Cara Jerapah Tidur?

 

  • Meniru serangga yang terluka

Beberapa mekanisme yang lebih canggih untuk menarik serangga penyerbuk termasuk mimikri yang dilakukan bunga.

Bunga Ceropegia gerrardii menghasilkan sekresi yang mirip dengan serangga.

Lalat (spesies Desmometopa) yang biasanya memakan serangga yang terluka tertipu dan berpikir bahwa ada serangga yang terluka di kelopak bunga, sehingga mereka datang untuk memangsa serangga tersebut, sambil memungut serbuk sari di sepanjang kelopak bunga.

  • Sinyal feromon

Lepanthes glicensteinii, sejenis anggrek, menggunakan mekanisme penipuan seksual untuk menarik penyerbuk.

Bunganya mengeluarkan aroma yang meniru feromon serangga agas. Agas jantan (spesies Bradysia) terbang menuju bunga, dan setelah menemukan bunga tersebut, ia melakukan manuver yang meniru sanggama sekaligus mengambil serbuk sari bunga.

Baca juga: Bagaimana Cara Burung Gagak Melindungi Sarangnya?

  • Nektar berwarna

Spesies tumbuhan tertentu, misalnya Nesocodon mauritianus yang merupakan tanaman endemik Mauritius memiliki nektra berwarna merah.

Seekor tokek (Phelsuma hiasan) yang terutama menyerbuki bunga-bunga ini diamati lebih menyukai nektar berwarna merah. Nektar berwarna berfungsi sebagai sinyal visual bagi tokek untuk memberi tahu apakah bunga masih memiliki nektar yang tersisa.

  • Bunga khusus untuk serangga nokturnal

Sejenis tanaman merambat, yang disebut Vincetoxicum hainanense, memiliki bunga tidak mencolok berwarna hijau pucat yang mekar di malam hari.

Rupanya ini memang merupakan adaptasi yang dilakukan untuk menarik jadwal penyerbuk mereka yang paling efektifk, yakni kecoak.

Penyerbuk lain dari bunga ini adalah jangkrik semak, semut, kumbang dan lalat. Bunga-bunga ini juga menghasilkan 'bau yang tidak sedap' yang menarik serangga penyerbuk tersebut.

Baca juga: Bagaimana Cara Dinosaurus Berkomunikasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com