Penulis dan pengawas penelitian ini, Robert Raven mengatakan, ini adalah fosil laba-laba terbesar yang pernah ditemukan di Australia.
"Tidak hanya fosil laba-laba terbesar yang ditemukan di Australia, tetapi juga merupakan fosil pertama dari keluarga Barychelidae yang ditemukan di seluruh dunia," ungkap Raven.
"Ada sekitar 300 spesies laba-laba pintu jebakan berkaki sikat yang masih hidup saat ini, tetapi mereka tampaknya tidak sering berubah menjadi fosil. Hal ini mungkin karena mereka menghabiskan begitu banyak waktu di dalam liang sehingga tidak berada di lingkungan yang tepat untuk menjadi fosil," imbuhnya.
Dengan menggunakan mikrofotografi susun untuk memindai fosil-fosil tersebut, Associate Professor University of Canberra, Michael Frese, mengatakan bahwa fosil-fosil dari McGraths Flat menunjukkan tingkat pengawetan yang luar biasa.
Baca juga: Laba-laba Penenun Jantan Segera Lompat Usai Kawin, Ini Alasannya
Melalui pemindaian mikroskop elektron, Frese menjelaskan bahwa teknik ini memungkinkan mereka mempelajari detail-detail kecil dari cakar dan setae pada kaki dan tubuh laba-laba ini.
Setae merupakan struktur seperti rambut yang memiliki berbagai fungsi, yakni dapat merasakan bahan kimia dan getaran, bahkan dapat mengeluarkan suara.
Saat ini, fosil laba-laba terbesar dari Australia tersebut disimpan sebagai salah satu koleksi penting di Australian Museum dan tersedia secara daring untuk dapat dipelajari.
Studi tentang penemuan fosil laba-laba terbesar yang ditemukan di Australia ini telah diterbitkan di Zoological Journal of the Linnean Society.
Baca juga: Laba-laba Funnel-Web Sydney, Spesies Paling Beracun di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.