El Nino Sebabkan Amazon dan Hutan Tropis di Indonesia Alami Kekeringan

"Penebangan pohon meningkat, kebakaran meningkat, dan secara umum degradasi hutan meningkat," ujar Jimenez-Munoz, seorang fisikawan dan spesialis penginderaan jarak jauh di Universitas Valencia.

Dikutip dari Rainforest Fondation US, Selasa (05/09/2023), data yang tercatat dari Januari hingga Juni 2023, terjadi peningkatan sebesar 14,26 persen dalam jumlah kebakaran di Amazon Brasil dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.

Baca juga: Apakah Dampak Fenomena El Nino pada Suhu Global?

Para ilmuwan memperkirakan kebakaran ini diakibatkan oleh fenomena El Nino yang menimbulkan gangguan pola cuaca.

Terjadi kekeringan dan kebakaran hutan di Indonesia

Dikutip dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Selasa (05/09/2023), El Nino umumnya berdampak pada berkurangnya curah hujan di Indonesia.

Dampak El Nino di Indonesia umumnya terasa kuat pada musim kemarau yaitu pada bulan-bulan Juli - Agustus - September - Oktober.

Oleh karena itu, perlu meningkatkan kewaspadaan pada bulan-bulan tersebut. Terlebih lagi, ada banyak wilayah di Indonesia yang akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan-bulan tersebut.

Berdasarkan prediksi BMKG, beberapa wilayah akan mengalami curah hujan bulanan dengan  rendah (0 - 100 mm/bulan), utamanya pada Agustus - September - Oktober, meliputi Sumatera bagian tengah hingga selatan, pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian besar Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku dan Papua bagian selatan.

Dikutip dari Prevention, Selasa (14/08/2023), El Nino 2015 mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan yang membakar sekitar 3 juta hektar hutan dan lahan gambut di pantai timur Sumatera serta di Kalimantan Tengah. 

Untuk merespons peningkatan kesadaran publik tentang risiko dan konsekuensi El Nino, lembaga-lembaga di Indonesia perlu mengambil tindakan dengan mengimplementasikan kebijakan publik yang tegas dan jelas.

Baca juga: Apa Itu Fenomena El Nino?