Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tak Cukup Tidur, Apa yang Terjadi Pada Otak?

Kompas.com - 26/08/2023, 13:00 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Apa yang terjadi pada otak jika tidak cukup tidur? - Avery, usia 7 tahun, Napanee, Kanada.

Oleh: Olave Krigolson

TIDUR bisa jadi adalah faktor terbesar dalam menjaga kesehatan otak dan kesehatan mental yang positif. Hal ini terutama berlaku jika Anda berusia di bawah 20 tahun.

Baca juga: Mengapa Perlu Tidur di Jam yang Sama Setiap Malam?

Yang menarik - dan juga menjadi masalah - adalah kebanyakan dari kita hidup dengan utang tidur: pada dasarnya kita tidak cukup tidur, sehingga kita terus-menerus kurang tidur. Dan hidup dengan utang tidur ini memiliki dampak negatif pada fungsi otak.

Salah satu tanda paling umum dari utang tidur adalah merasa seperti berada dalam kabut otak, di mana segala sesuatunya tidak sejernih dan sefokus yang seharusnya. Kurang tidur juga dapat membuat kita lebih emosional dan dapat menyebabkan depresi.

 

Lebih jauh lagi, memiliki utang tidur dapat merusak semua sistem otak Anda - sistem yang mendukung persepsi, ingatan, perhatian, pengambilan keputusan, dan bahkan pembelajaran.

Sebagai seorang ahli saraf, saya sangat tertarik dengan faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan dan fungsi otak.

Penelitian yang dilakukan oleh laboratorium saya sendiri, Laboratorium Ilmu Saraf Teoritis dan Terapan di University of Victoria, Kanada, menunjukkan bahwa tidur adalah faktor terbesar yang menentukan kemampuan otak untuk membentuk ingatan baru.

Baca juga: Mengapa Waktu Tidur Manusia Lebih Sedikit dari Primata Lain?

Berapa jam tidur yang dibutuhkan manusia?

Kamu mungkin bertanya-tanya berapa lama waktu tidur yang normal atau apakah kita sudah cukup tidur.

Dokter dan peneliti merekomendasikan antara tujuh hingga sembilan jam tidur per malam untuk orang dewasa.

Jika kita tidur lebih dari itu, ada baiknya kita berkonsultasi dengan dokter karena tidur terlalu lama juga bisa berdampak buruk.

Akan tetapi, hal ini berbeda untuk anak-anak.

Setelah mereka lahir, bayi mungkin perlu tidur hingga 17 jam sehari, dan mereka tidak akan mencapai kisaran tujuh hingga sembilan jam sampai akhir masa remaja.

Anak-anak usia sekolah (usia 6 hingga 12 tahun) biasanya membutuhkan 9 hingga 12 jam tidur per malam, dan remaja membutuhkan antara 8 hingga 10 jam tidur per malam.

Satu hal menarik yang ditunjukkan oleh ilmu pengetahuan adalah ritme sirkadian - siklus jam alami tubuh kita yang menentukan kapan kita tidur - yang berbeda pada remaja dibandingkan dengan anak-anak dan orang dewasa.

Keinginan remaja untuk begadang dan tidur lebih lama merupakan hal yang wajar.

Baca juga: Apakah Tidur dengan Lampu Menyala Tidak Baik untuk Kesehatan?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com