Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Hiu Suka Memunculkan Siripnya ke Permukaan Air?

Kompas.com - 04/08/2023, 16:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Dalam film, kehadiran hiu sering digambarkan dengan sirip punggungnya yang muncul ke permukaan air. Adegan ini tampak mengerikan, meski kita belum melihat secara langsung tubuh hiu tersebut.

Namun, dalam kehidupan nyata, apakah hiu memang suka memunculkan siripnya ke permukaan air? Jika iya, mengapa demikian?

Melansir ReefQuest Center for Shark Research, sebenarnya, hiu di alam liar sangat jarang berenang dengan sirip punggung di atas permukaan.

Sebagian besar spesies hiu berenang cukup dekat ke dasar atau di tengah air. Bahkan, jika sendiri, sebagian besar hiu tidak akan mendekati permukaan sama sekali.

Baca juga: Fakta-fakta Menarik Hiu, dari Tidak Bersuara hingga Dapat Hidup Lama

Hiu dapat dipancing ke permukaan dengan umpan mengambang dan, saat mendekati umpannya, terkadang hiu memunculkan siripnya ke permukaan air.

Di samping itu, hiu mungkin memasuki perairan yang sangat dangkal sehingga mereka hampir tidak bisa berenang, dan akibatnya sirip punggung mereka menyembul ke permukaan.

Dalam kasus tersebut, biasanya, hiu menggunakan daerah pesisir perairan dangkal sebagai wilayah pembibitan untuk anak mereka karena tempat seperti itu menawarkan banyak makanan untuk hiu yang baru lahir dan relatif aman dari ikan yang besar.

Tidak jarang juga hiu besar, seperti hiu harimau (Galeocerdo cuvier), mengejar mangsa hingga ke air yang sangat dangkal sehingga sirip punggungnya terlihat di atas air.

Baca juga: Seperti Apa Petunjuk Baru Penyebab Punahnya Hiu Purba Megalodon?

Lantas, mengapa hiu jarang memunculkan siripnya ke permukaan air?

Mungkin ada alasan tertentu yang menjelaskan mengapa hiu biasanya tidak memperlihatkan sirip punggung atau punggungnya di atas air.

Seorang ahli biologi hiu asal Amerika, Chris Lowe dan istrinya, Gwen Goodman-Lowe, baru-baru ini menemukan bahwa setidaknya beberapa hiu dapat mengalami efek dari sinar matahari.

Bagian dari sinar matahari yang disebut 'radiasi ultraviolet' dapat menembus air hingga jarak sekitar satu meter sehingga dapat menyebabkan kerusakan kulit pada hiu.

Chris dan Gwen mencontohkan, hiu kepala martil bergerigi (Sphyrna lewini) yang ditempatkan di kolam luar air dangkal benar-benar menjadi cokelat dalam beberapa hari.

Baca juga: Apakah Hiu Memiliki Tulang?

Ketika Chris dan Gwen menutupi sebagian kulit hiu tersebut dengan tambalan buram (tidak tembus pandang), satu-satunya bagian hiu yang tidak menjadi cokelat adalah kulit di bawah tambalan.

Jadi, sepertinya hiu juga bisa terbakar matahari. Sirip punggung yang menyembul keluar dari air untuk waktu yang lama akan menerima radiasi ultraviolet yang jauh lebih banyak daripada sirip yang terendam di dalam air. Kulit sirip hiu mungkin akan terbakar sinar matahari dalam hitungan jam dan membuat hiu merasa tidak nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com