Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2023, 08:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Supermoon adalah salah satu fenomena astronomi yang sangat istimewa yang tidak selalu terjadi setiap hari.

Salah satunya, fenomena supermoon yang terjadi pada 1 Agustus 2023, dikenal juga sebagai Sturgeon Full Moon, yang disebut cukup langka terjadi.

Lantas, apa itu fenomena supermoon?

Supermoon adalah fenomena yang terjadi saat bulan purnama berada pada jarak terdekat dengan Bumi dalam orbitnya.

Ini merupakan fenomena bulan purnama yang tidak biasa. Sebab, fenomena astronomi ini membuat bulan tampak sedikit lebih terang dan lebih dekat dengan Bumi, sehingga kelihatan sangat besar dilihat dari Bumi.

Istilah supermoon, dikutip dari Space, Kamis (3/8/2023), mulai digunakan dalam 40 tahun terakhir.

Akan tetapi, istilah untuk menyebut fenomena ini mulai menarik perhatian pada akhir tahun 2016.

Baca juga: Apa Itu Fenomena New Moon?

Ketika itu, tiga fenomena supermoon terjadi secara beruntun. Supermoon yang terjadi pada November 2016 merupakan fenomena saat Bulan berada sangat dekat dengan Bumi, dan merupakan yang terdekat dalam 69 tahun terakhir.

Kendati demikian, supermoon dengan jarak yang lebih dekat klagi diperkirakan akan terjadi pada tahun 2030 mendatang.

Dilansir dari NASA, istilah penyebutan untuk fenomena supermoon diciptakan pada tahun 1979, dan sejak saat itu sering digunakan untuk menggambarkan apa yang disebut para astronom sebagai bulan purnama perigee.

Bulan purnama perigee adalah fenomena saat bulan purnama terjadi di dekat atau saat Bulan berada di titik terdekat dalam orbitnya mengelilingi Bumi.

Istilah dari fenomena supermoon, menurut penjelasan NASA, lebih mengutamakan kesejajaran geometris Matahari-Bumi-Bulan dan memungkinkan terjadinya perigee dalam periode waktu yang lebih luas dibandingkan dengan momen perigee yang sebenarnya.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Pink Moon?

Penampakan bulan purnama saat berlangsungnya fenomena supermoon, dengan latar depan salib di sebuah gereja di Moskow, Rusia, Rabu (8/4/2020). Fenomena langit supermoon terbesar sepanjang 2020 yang juga disebut supermoon pink terlihat dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia dengan bentuk terbaik pada Selasa (7/4/2020) atau Rabu (8/4/2020).AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV Penampakan bulan purnama saat berlangsungnya fenomena supermoon, dengan latar depan salib di sebuah gereja di Moskow, Rusia, Rabu (8/4/2020). Fenomena langit supermoon terbesar sepanjang 2020 yang juga disebut supermoon pink terlihat dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia dengan bentuk terbaik pada Selasa (7/4/2020) atau Rabu (8/4/2020).

Fenomena supermoon Agustus 2023

Ahli gerhana dan pensiunan astrofisikawan NASA dan Farmer's Almanac, Fred Espanak mengatakan sepanjang tahun 2023 akan ada empat supermoon yang akan menghiasi langit malam, dikutip dari Space, Kamis (3/8/2023).

Supermoon pertama terjadi pada 3 Juli lalu, yang dikenal dengan Buck Moon, di mana saat itu jarak Bulan ke Bumi sejauh 361.934 Km.

Sedangkan supermoon kedua dan ketiga akan terjadi di bulan Agustus ini, yang diawali dengan Sturgeon Moon pada 1 Agustus lalu.

Fenomena supermoon ketiga akan terjadi pada 30-31 Agustus 2023, yang dikenal sebagai Full Blue Moon atau Bulan Purnama Biru.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Gerhana Bulan Penumbra yang Terjadi Malam Ini?

Jarak Bulan ke Bumi saat supermoon

Dua supermoon di bulan Agustus ini merupakan fenomena yang spesial dan langka, sebab jarak Bulan ke Bumi akan lebih dekat.

Sturgeon Moon yang terjadi di awal Agustus, jarak Bulan ke Bumi berada pada kisaran 357.530 Km.

Sedangkan saat Blue Moon pada akhir Agustus mendatang, jarak Bulan ke Bumi akan jauh lebih dekat, yakni 357.344 Km.

Fenomena supermoon terakhir akan terjadi pada 29 September 2023, yang dikenal dengan Harvest Moon. Jarak Bulan ke Bumi pada saat fenomena tersebut berada pada 361.552 Km.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Bulan Bercincin yang Disebut Halo?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com