Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2023, 17:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Matahari tenggelam menyemburkan warna jingga kemerahan yang membuat langit senja tampak sangat cantik.

Namun, tahukah Anda bahwa warna jingga kemerahan saat matahari tenggelam hanya bisa ditemukan di Bumi? Menariknya lagi, matahari tenggelam di planet-planet lain di tata surya menampilkan warna yang berbeda-beda.

Warna matahari tenggelam di planet lain

Melansir Live Science, bergantung pada planetnya, warna matahari tenggelam bisa beragam, tidak hanya jingga kemerahan seperti di Bumi.

Di Mars, matahari terbit dan tenggelam dengan cahaya biru. Di Uranus, warna matahari terbenam bertransisi dari biru ke biru kehijauan. Kemudian, di Titan, salah satu bulan Saturnus, langit berubah dari kuning menjadi jingga kemudian cokelat saat matahari tenggelam.

Baca juga: Apakah Matahari Bisa Menjadi Lubang Hitam?

Kurt Ehler, profesor matematika di Truckee Community College, Reno, Nevada, menjelaskan bahwa warna matahari terbenam tidak sama di setiap planet karena warna tersebut dihasilkan dari masing-masing atmosfer planet dan bagaimana partikel di dalamnya menyebarkan sinar matahari.

Di Bumi, atmosfer terdiri dari molekul gas kecil, sebagian besar nitrogen dan oksigen, yang lebih efektif dalam penghamburan cahaya dengan panjang gelombang pendek, seperti biru dan ungu, alih-alih panjang gelombang merah yang lebih panjang.

Jenis hamburan selektif yang disebabkan oleh molekul kecil disebut hamburan Rayleigh. Saat matahari terbenam dan terbit, ketika sinar matahari harus bergerak lebih jauh, lebih banyak cahaya biru yang tersebar sehingga menciptakan nuansa merah cerah.

Ehler menjelaskan, setiap planet yang atmosfernya didominasi oleh gas akan mengikuti pola yang sama dengan warna panjang gelombang yang lebih panjang menjadi lebih dominan saat matahari terbenam.

Baca juga: Apakah Matahari Juga Berputar?

Di Uranus, misalnya, partikel gas hidrogen, helium, dan metana di atmosfernya menyebarkan panjang gelombang biru dan hijau yang lebih pendek sambil menyerap panjang gelombang merah yang lebih panjang.

Proses ini menciptakan langit biru cerah yang berubah menjadi biru kehijauan saat matahari terbenam karena cahaya biru tersebar relatif terhadap panjang gelombang kehijauan yang lebih panjang.

Jika atmosfer sebuah planet didominasi oleh sesuatu selain gas, penampakan matahari terbenam juga akan berbeda.

Contohnya, warna biru saat matahari terbenam di Mars. Kepadatan gas atmosfer di Mars hanya sekitar 1/80 dari yang ada di Bumi. Hamburannya didominasi oleh partikel debu yang lebih besar.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Badai Matahari?

Dalam sebuah studi tahun 2014 yang menggunakan data dari penjelajah Mars Spirit, Ehler dan rekan-rekannya menemukan bahwa debu Mars menyebarkan cahaya sangat berbeda dari molekul gas. Jadi, penyebab warna biru saat matahari terbenam adalah pola di mana cahaya menyebarkan partikel-partikel debu itu.

Untuk planet dan bulan lain, hampir tidak mungkin untuk memprediksi bagaimana matahari terbenam akan terlihat tanpa memiliki pemahaman menyeluruh tentang komposisi atmosfernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com