Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Akankah Ada Kebun Raya Mangrove Indonesia di IKN?

Kompas.com - 16/07/2023, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hal ini menyebabkan potensi genetik dari berbagai populasi dari jenis-jenis mangrove Indonesia yang tersebar dalam beberapa wilayah belum diketahui.

Selain konservasi jenis, konservasi genetik juga merupakan hal yang penting dilakukan terutama untuk mencegah hilangnya karakter genetik yang unik yang dimiliki oleh populasi tertentu serta untuk menjaga agar keanekaragaman genetik tetap tinggi.

Hal tersebut akan diperlukan dalam proses bertahan hidup dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Pelestarian sifat-sifat genetik yang tinggi juga akan bermanfaat dalam pengembangan jenis-jenis tumbuhan mangrove dimasa depan.

Tumbuhan mangrove memiliki keunikan tersendiri yaitu dengan kemampuannya untuk hidup di daerah pasang surut serta daerah dengan kadar garam yang tinggi dan hanya beberapa jenis yang mampu tumbuh di daerah tersebut.

Baca juga: Jaga Kelestarian Hutan Mangrove, Masyarakat di Pulau Kaledupa Wakatobi Gunakan Hukum Adat

Philip Barry Tomlinson menyebutkan bahwa jumlah species mangrove sejati di dunia sebanyak 54 species, sedangkan menurut Yus Rusila Noor pada bukunya “Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia”, Indonesia memiliki 43 spesies mangrove sejati, dari 202 jenis tumbuhan yang hidup di hutan mangrove.

Hutan mangrove diketahui memiliki manfaat yang sangat besar dalam menjaga lingkungan pesisir dari kerusakan, menjaga biota air dengan menyediakan sumber pangan, tempat hidup dan tempat berlindung dari pemangsanya.

Hutan mangrove juga merupakan habitat hidup berbagai macam fauna, termasuk fauna endemik Borneo yang dilindungi yaitu bekantan, seperti yang diungkapkan oleh Tri Atmoko pada penelitian yang dilakukannya di Teluk Balikpapan.

Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa hutan mangrove mampu penyimpanan karbon yang cukup tinggi. Banyaknya manfaat hutan mangrove menjadi sebab perlunya menjaga kelestariannya ekosistemnya.

Kebun raya mangrove pertama kali dibangun di Thailand pada tahun 2018 dengan menanam tiga jenis mangrove yang terancam punah (Aegialitis rotundifolia, Heritiera fomes and Kandelia candel).

Malaysia juga sudah merancang pembangunan botanical garden sejak tahun 2005 yang diinisiasi dengan pembangunan persemaian di Kuala Selangor Nature Park dengan fokus penyelamatan beberapa jenis mangrove langka serta beberapa jenis lain yang keberadaannya mulai langka di Malaysia.

Baca juga: Fungsi Ekologis Hutan Mangrove dan Pentingnya Rehabilitasi Kawasan Ini

Kebun raya mangrove pertama di Indonesia ada di kota Surabaya dengan jumlah koleksi sekitar 25 jenis mangrove sejati dan 45 jenis mangrove asosiasi.

Saat ini telah ada beberapa pusat mangrove yang didirikan di beberapa daerah untuk menyiapkan pembibitan bagi upaya penanaman kembali hutan mangrove, namun umumnya hanya mengandalkan jenis-jenis tertentu saja yang ada disekitarnya atau jenis-jenis yang mudah tumbuh.

Kebutuhan akan habitat yang spesifik bagi tumbuhan mangrove, seperti struktur tanah, kadar garam dan kondisi pasang surut, yang berbeda menyebabkan tidak semua jenis mangrove dapat tumbuh di daerah pesisir Indonesia.

Ekosistem hutan mangrove Indonesia di bagian barat berbeda dengan Indonesia bagian timur hal ini disebabkan karena perbedaan iklim, jenis tanah dan komposisi jenis yang berbeda.

Setiap wilayah memiliki komposisi jenis mangrove yang berbeda, namun beberapa jenis mangrove yang banyak dijumapai di Sulawesi maupun Papua juga dapat dijumpai juga di Teluk Balikpapan, meskipun tidak sebagai jenis yang dominan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com