Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Efek Kebiasaan Tidur Mangap bagi Kesehatan?

Kompas.com - 25/06/2023, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang memiliki kebiasaan tidur dengan mulut terbuka. Penyebabnya ada beberapa faktor, salah satunya adalah pernapasan hidung yang tersumbat.

Dalam beberapa kasus, kebiasaan tidur mangap perlu diatasi karena bisa menimbulkan masalah kesehatan. Berikut adalah penjelasannya.

Efek kebiasaan tidur mangap

Dilansir dari The Sleep Foundation, tidur dengan mulut terbuka, seperti saat flu biasa, tidak menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan.

Namun, kondisi mulut kering kronis akibat tidur dengan mulut terbuka dapat menyebabkan komplikasi gigi dan kesehatan lainnya. 

Orang dengan kondisi mulut kering kronis memiliki risiko gigi berlubang yang lebih tinggi, penyakit gusi, dan hilangnya enamel gigi. 

Baca juga: Apa Efek Tidak Tidur Selama 24 Jam?

Karena air liur penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut, orang dengan kondisi mulut kering juga bisa terkena infeksi jamur di dalam mulut. 

Kondisi mulut kering yang parah mungkin juga menyebabkan kesulitan berbicara dan makan. Beberapa penelitian mencatat perubahan pada wajah dan mulut dari waktu ke waktu pada anak-anak yang secara kronis bernapas melalui mulut mereka, terutama pada anak-anak dengan pembengkakan kelenjar gondok.

Namun, penelitian tentang hubungan antara pernapasan mulut dan fitur wajah ini menemukan hasil yang tidak konsisten.

Penyebab kebiasaan tidur mangap

Menurut Healthline, sebagian besar kasus tidur dengan mulut terbuka disebabkan oleh saluran napas hidung yang tersumbat (sepenuhnya tersumbat atau sebagian tersumbat). 

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Tidur Malam?

Dengan kata lain, ada sesuatu yang menghalangi kelancaran aliran udara ke dalam hidung. Jika hidung tersumbat, tubuh secara otomatis beralih ke satu-satunya sumber lain yang dapat menyediakan oksigen, yakni mulut. 

Ada banyak penyebab hidung tersumbat, termasuk alergi, pilek, infeksi sinus adenoid yang membesar, amandel yang membesar, septum yang menyimpang, polip hidung, konka yang membesar, dan sebagainya.

Beberapa orang terbiasa bernapas melalui mulut, alih-alih hidung, bahkan setelah sumbatan hidung hilang. 

Bagi sebagian penderita sleep apnea, mungkin sudah menjadi kebiasaan untuk tidur dengan mulut terbuka untuk memenuhi kebutuhan oksigen. 

Stres dan kecemasan juga dapat menyebabkan seseorang bernapas melalui mulut, bukan hidung. Stres mengaktifkan sistem saraf simpatik yang menyebabkan pernapasan dangkal, cepat, dan tidak normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com