Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Wayang, Seni Pertunjukan Homo Moralis

Kompas.com - 04/05/2023, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kreativitas dan inovasi dalang dapat dilihat dari garap lakon, garap adegan, garap tokoh, garap catur (ungkapan bahasa dalang), garap sabet (gerakan wayang) maupun garap iringan (musik).

Ki Seno Nugroho misalnya terkenal karena menggarap tokoh Bagong. Meskipun sebagai seorang abdi raja Bagong di tangan Ki Seno menjadi cerdas dan argumentatif.

Tokoh Bagong menyampaikan pesan-pesan moral tentang kebebasan berpendapat dan keterbukaan. Sering kali Bagong tampil dengan sikap berani mengkritik tuannya dan tokoh kelas atas yang dianggapnya keliru.

Baca juga: 9 Fakta Galaksi Bima Sakti, dari Kisah Wayang sampai Serangan Bintang

Bagong menjadi sosok wayang yang mewakili rakyat bawah yang kritis.

Di Bali I Wayan Nardayana melakukan garap tokoh dengan menampilkan rakyat jelata bernama Nang Klenceng dan Nang Eblong, selanjutnya Wayangnya dikenal dengan nama Wayang Cenk Blonk.

Wayang ini menarik perhatian masyarakat karena penampilan kedua tokoh rakyat tersebut sangat kritis terhadap persoalan-persoalan sosial.

Nardayana mampu membawakan dialog-dialog yang menarik dalam adegan-adegan yang dipentaskan. Kedua tokoh ini muncul dalam setiap kesempatan, memberikan nasihat-nasihat, namun dapat juga melakukan kritikan-kritikan yang tajam terhadap persoalan-persoalan yang tidak adil dalam masyarakat.

Dalam pergelaran wayang klasik biasanya tokoh raja-raja dan kesatria menjadi peran utama. Sebaliknya dalam wayang Ceng Blonk, tokoh rakyat yang menguasai panggung.

Nardayana telah menggeser pertunjukkan wayang yang terkesan feudal menjadi pertunjukan wayang yang terbuka dan demokratis. Dalam era demokratis rakyat ingin melihat dirinya berperan dalam pentas di panggung.

Wayang Cenk Blonk dan tokoh Bagong garapan Ki Seno Nugraha merefleksikan peran dominan rakyat ditampilkan dalam sebuah pentas seni yang menghibur.

Menurunnya Kualitas Pergelaran Wayang

Problem moral hadirnya bintang tamu dan peran sinden dalam pentas bukan persoalan yang baru dalam dunia pewayangan. Pada awal Era Reformasi di Indonesia isu mengenai kualitas seni pertunjukan yang dikuasai hiburan-hiburan yang vulgar ini sempat muncul.

Baca juga: Belajar Seni Bantu Anak Sukses di Masa Depan

Organisasi pewayangan seperti SENAWANGI (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia) dan PEPADI Pusat (Persatuan Pedalangan Indonesia) saat itu sangat gencar menyuarakan suara moral dari seni pertunjukkan wayang.

Hasilnya, pertunjukan wayang yang terkesan hura-hura itu untuk beberapa tahun lamanya dapat diredam. SENAWANGI dan PEPADI Pusat pada saat itu secara aktif juga menyuarakan upaya mengembalikan peran dan fungsi dalang sesuai dengan Etika Pedalangan.

Pada saat ini suara moral untuk menyerukan peran dan fungsi dalang dalam masyarakat tidak terdengar. Akibatnya, garap pergelaran wayang berkembang tidak terkontrol.

Karena itu penting untuk mengingatkan kembali kepada para dalang mengenai peran dan fungsinya sebagai guru dan pendidik masyarakat yang berpedoman pada etika pedalangan.

Jika pergelaran wayang masih carut marut seperti sekarang dikhawatirkan generasi muda akan mengenal wayang sebagai warisan budaya yang penuh hura-hura dan lawakan-lawakan yang seronok, bukan sebagai karya masterpiece warisan lisan dan tak benda manusia yang luar biasa.

Mikka Wildha Nurrochsyam
Peneliti Madya Pusat Riset Budaya dan Masyarakat - BRIN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com