Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2023, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Puncak hujan meteor Eta Aquarid akan terjadi pada tanggal 6 Mei 2023. Hujan meteor Eta Aquarid adalah hujan meteor yang terkenal karena meteornya berasal dari butir-butir debu dan pasir yang dilepaskan oleh komet Halley.

Nantinya, puncak hujan meteor Eta Aquarid dapat disaksikan di arah timur dan akan memudar seiring terbitnya matahari.

Apa dampak puncak hujan meteor Eta Aquarid?

Menurut astronom amatir Marufin Sudibyo, terjadinya puncak hujan meteor Eta Aquarid tidak berdampak bagi Bumi.

Melansir Understanding Global Change (UGC), University of California, meteor adalah objek yang cukup kecil sehingga benar-benar menguap atau terbakar di atmosfer dan tidak bertabrakan dengan permukaan Bumi. 

Baca juga: Puncak Hujan Meteor Eta Aquarid pada 6 Mei 2023, Catat Waktu untuk Menyaksikannya

"(Saat hujan meteor), butir-butir debu atau pasir yang dilepaskan suatu sumber (umumnya komet) ke atmosfer Bumi sehingga menciptakan fenomena meteor susul menyusul yang jumlahnya lebih banyak ketimbang meteor acak (random)," jelas Marufin kepada Kompas.com, Selasa (2/5/2023).

Lebih lanjut, Marufin memaparkan, butir-butir debu dan pasir dari komet Halley memasuki atmosfer Bumi dalam dua waktu yang berbeda, yakni setiap bulan Mei dan Oktober. 

Di bulan Mei, butir debu dan pasir itu seakan-akan datang dari satu lokasi di dalam rasi Aquarius sehingga disebut Eta Aquarid (hujan meteor kelima dalam rasi Aquarid).

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Hujan Meteor Eta Aquarid?

Waktu menyaksikan hujan meteor Eta Aquari

Menurut astronom amatir Ma'rufin Sudibyo, untuk menyaksikan fenomena hujan meteor Eta Aquarid, kita tidak perlu alat bantu.

"Cukup mengandalkan mata saja, tanpa alat bantu apapun. Hujan meteor Eta Aquarid kali ini akan memiliki intensitas sekitar 60 meteor per jam," katanya.

Nantinya, meteor-meteor Eta Aquarid memasuki atmosfer Bumi pada kecepatan 67 km/detik. 

"Hujan meteor ini hanya bisa disaksikan sejak tengah malam hingga terbitnya fajar. Sayangnya, hujan meteor Eta Aquarid ini sulit diamati karena langit cukup terang dengan kehadiran Bulan purnama," jelas Ma'rufin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com