Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2023, 12:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat berada di luar ruangan di hari yang terik, Anda mungkin akan segera merasa mengantuk dan lelah. Mengapa hal itu terjadi?

Alasan mengapa kita mengantuk dan merasa lelah ketika berada di tempat panas sederhana: tubuh bekerja keras supaya tetap sejuk.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Heat Stroke Saat Olahraga di Tengah Cuaca Panas

"Tubuh Anda terutama di bawah sinar matahari harus bekerja keras untuk mempertahankan suhu internal yang konsisten dan normal," kata Dr. Michele Casey, direktur medis regional di Duke Health, North Carolina seperti dikutip dari Scientific American.

Pada hari yang sangat panas, tubuh melakukan beberapa penyesuaian untuk mempertahankan suhunya. Misalnya, melebarkan pembuluh darah, proses yang dikenal sebagai vasodilatasi.

Proses itu memungkinkan lebih banyak darah mengalir di dekat permukaan kulit sehingga darah hangat menjadi dingin dan melepaskan panas saat mengalir di dekat kulit.

Aliran darah yang meningkat di dekat kulit menjelaskan mengapa beberapa orang terlihat lebih merah saat merasa panas.

Selain vasodilatasi, tubuh mengeluarkan keringat ke kulit. Keringat ini kemudian mendinginkan kulit saat menguap.

Tapi untuk melakukan pekerjaan ekstra tersebut, detak jantung akan meningkat, begitu pula dengan tingkat metabolisme.

"Semua pekerjaan itu meningkatkan detak jantung, laju metabolisme yang pada akhirnya membuat Anda merasa lelah atau mengantuk," terang Casey.

Baca juga: Sakit Kepala Akibat Cuaca Panas, Apa Saja Gejalanya?

Selain itu, cuaca panas juga akan membuat berkeringat dan memperburuk dehidrasi, salah satu gejalanya adalah kelelahan.

Cuaca panas juga dapat menyebabkan pigmentasi, kerutan, serta luka bakar. Dan ternyata perubahan tersebut juga menyebabkan kelelahan karena tubuh bekerja untuk memperbaiki kerusakan tersebut.

Casey menjelaskan sunburn merusakan kemampuan tubuh untuk mengatur suhu. Terlebih lagi saat tubuh terbakar sinar matahari, tubuh akan mengalihkan cairan dari seluruh tubuh ke area luka bakar untuk menyembuhkan kulit.

Pengalihan ini berarti seseorang hanya memiliki sedikit cairan untuk berkeringat yang dapat menyebabkan lebih banyak dehidrasi dan kelelahan.

Apa yang harus dilakukan?

Casey menyarakan orang-orang untuk mewaspadai gejala kelelahan akibat panas seperti banyak berkeringat, denyut nadi cepat, dan merasa ingin pingsan atau mengantuk.

Jika itu terjadi, cari tempat sejuk, minum air dan segera temui dokter jika gejalanya tidak kunjung membaik.

Baca juga: 18 Makanan untuk Kembalikan Elektrolit Tubuh

Cuaca yang terlalu panas juga dapat mengakibatkan kondisi yang lebih serius, disebut heat stroke. Kondisi tersebut terjadi saat inti tubuh bersuhu 57,7 derajat Celcius atau lebih panas.

Kondisi ini memerlukan penanganan darurat karena dapat menyebabkan kerusakan otort, jantung, ginjal, dan otot. Geja;anya meliputi suhu tubuh tinggi, mual, muntah, sakit kepala, perubahanan perilaku hingga kejang.

Untuk mengatasinya, segera pindah ke area yang lebih sejuk dan akan lebih baik hindari jam-jam terpanas antara pukul 10.00 hingga 14.00 waktu lokal. Penting juga untuk tetap menjaga tubuh terhidrasi supaya terhindar dari serangan panas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com