Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Highway Hypnosis yang Bisa Terjadi Saat Mengemudi?

Kompas.com - 17/04/2023, 14:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Ini menunjukkan highway hypnosis dapat terjadi dengan sangat cepat di jalan yang monoton, tidak hanya setelah lama mengemudi.

2. Kurang perhatian otak

Menurut penelitian lain dari tahun 2004, sistem okulomotor atau sistem yang mengontrol gerakan mata, juga berperan dalam highway hypnosis.

Saat berkendara di sepanjang jalan yang dikenal dengan baik atau menatap jalan yang sebagian besar tidak berubah untuk jangka waktu yang lama, otak mulai tidak terlalu bergantung pada umpan balik retina atau apa yang sebenarnya dilihat. 

Baca juga: Aroma Peppermint Bantu Pengemudi Tetap Waspada Saat Berkendara, Kok Bisa?

Sebaliknya, otak mulai lebih bergantung pada prediksi mental tentang apa yang akan dilihat (umpan balik ekstra-retina).

Dengan kata lain, otak beralih ke mode kurang waspada dan mulai kurang memperhatikan rangsangan visual.

3. Mengantuk

Kemungkinan mengalami highway hypnosis memang meningkat saat lelah. Jalan yang monoton bisa menurunkan kewaspadaan otak, begitu juga dengan kelelahan.

Dalam kedua kasus tersebut, otak memproses apa yang dilihat lebih lambat dari biasanya, sebagai gantinya mengandalkan prediktabilitas mental dan autopilot.

Baca juga: Apa Itu Microsleep dan Bahayanya Saat Berkendara

Faktor-faktor lain, termasuk jalan yang monoton, garis putih yang kabur, dan pepohonan yang membentang tanpa henti ke arah cakrawala, dapat digabungkan dengan rasa kantuk untuk membuat kita mengantuk hingga mengalami highway hypnosis.

Kelelahan juga bisa bertambah parah jika terus mengemudi. Waktu mengemudi yang lebih lama dapat meningkatkan peluang kita mengalami highway hypnosis dan bahkan membuat kita lebih mungkin tertidur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com