Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ada Lubang Hitam Terbesar di Alam Semesta?

Kompas.com - 25/03/2023, 08:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lubang hitam adalah objek tunggal alam semesta yang sangat masif di luar angkasa, bahkan cahaya pun tidak dapat menghindarinya.

Akan tetapi, di antara ukuran yang masif tersebut, apakah ada lubang hitam atau black hole yang terbesar yang pernah ada dan seberapa besarkah itu?

Lubang hitam terbesar

Dikutip dari Live Science, Jumat (24/3/2023) lubang hitam terbesar yang diamati dengan massa terkonfirmasi itu diberi nama TON 618.

Lubang hitam tersebut beratnya kira-kira 40 miliar massa Matahari.

Baca juga: Apakah Ada Bintang Tertua di Alam Semesta?

TON 618 terletak sekitar 18,2 miliar tahun cahaya dari Bumi. Di langit malam, lubang hitam terbesar tersebut berada di perbatasan antara konstelasi Canes Venatici dan Coma Berenices.

Para astronom pertama kali melihat lubang hitam besar ini dalam survei tahun 1957 dari Observatorium Tonantzintla di Meksiko, tetapi tidak menyadari apa itu.

Awalnya mereka mengira itu adalah bintang biru redup, tetapi pengamatan satu dekade kemudian mengungkapkan bahwa para astronom telah melihat sekilas radiasi kuat dari materi yang jatuh ke dalam lubang hitam raksasa.

Radiasi kuat itu terjadi ketika lubang hitam TON 618 memberi daya pada quasar, salah satu objek paling terang di seluruh alam semesta dengan kekuatan penerangan 140 triliun Matahari.

Baca juga: Apakah Ada Petir di Luar Angkasa?

Lubang hitam adalah benda hitam di luar angkasa yang menyerap segala bentuk energi di sekitarnya. nasa.gov Lubang hitam adalah benda hitam di luar angkasa yang menyerap segala bentuk energi di sekitarnya.

Quasar lalu menarik cahaya dari energi gravitasi pusat lubang hitam. Materi di sekitar lubang hitam jatuh dan saat itu memadat serta memanas, melepaskan radiasi dalam jumlah besar.

Peristiwa ini dapat bersinar selama jutaan tahun. Namun berhubung, quasar sangat jauh jadi hanya muncul sebagai titik redup cahaya bahkan di teleskop paling kuat sekalipun dan astronom pertama kali mendeteksinya melalui emisi karbon yang kuat.

Lubang hitam bisa membesar

Lubang hitam bisa tumbuh menjadi makin besar melalui kombinasi penggabungan dengan lubang hitam lain dan terus menerus memakan materi di sekitarnya. Tingkat makan inilah yang menentukan batas ukuran lubang hitam.

Baca juga: Apakah Ada Kehidupan di Palung Mariana?

Para astronom dapat memperkirakan massa maksimum sebuah lubang hitam dengan mengambil tingkat makan dan mengalikannya dengan usia alam semesta yang diketahui.

Dari situ astronom menyebut bahwa massa maksimum sebuah lubang hitam diperkirakan sekitar 50 miliar massa Matahari.

Namun ini hanya perkiraan. Mungkin masih ada cara lain yang membuat lubang hitam menjadi lebih besar. Misalnya saja keruntuhan langsung gumpalan besar materi gelap di awal semesta.

Dengan asumsi tersebut, maka masih ada kemungkinkan lubang hitam berukuran yang lebih masih di alam semesta.

Baca juga: Apakah Ada Tempat Terburuk untuk Berlindung dari Bom Nuklir?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com