KOMPAS.com- Saat ini bukan perkara sulit untuk mengetahui makanan apa saja yang dikonsumsi oleh seseorang.
Namun, ini menjadi pertanyaan yang sulit dijawab bila menyangkut apa saja makanan yang dikonsumsi oleh nenek moyang manusia di masa lampau.
Padahal, dengan menjawab pertanyaan tersebut, maka akan sangat penting karena peneliti dapat memahami pola makan manusia purba.
Selain itu, pada gilirannya dengan mengetahui makanan hominim purba ini dapat memberikan petunjuk seperti apa rupa mereka, di mana mereka tinggal, dan bagaimana cara mereka bersosialisasi satu sama lain.
Lantas, apa saja yang bisa dilakukan oleh para ahli untuk mengetahui makanan yang dimakan manusia purba di zaman dulu?
Dikutip dari IFL Science, Minggu (26/2/2023) berikut teknik-teknik modern yang digunakan oleh para ilmuwan.
Baca juga: Bagaimana Manusia Purba Neanderthal Mencari Makan?
Menganalisis gigi manusia purba menjadi cara yang bisa dilakukan ahli untuk mengetahui jenis makanan mereka. Sebab, gigi telah digunakan sebagai bukti penting bagi peneliti untuk mengetahuin apa makanan nenek moyang manusia, termasuk pola makan mereka.
Seorang ahli bisa mengatakan jenis makanan yang misalnya dimakan oleh Neanderthal, tetapi untuk mengetahui ke level selanjutnya dan mengidentifikasi makanan spesifik yang dimakan selama hidup mereka, diperlukan teknik lainnya.
Cara lain adalah dengan menganalisis kalkulus gigi. Ini terbentuk pada fosil gigi sebagai akibat dari pengapuran bakteri dalam plak dan ini sangat berharga untuk mengetahui apa yang dimakan nenek moyang kita.
Partikel makanan dapat ditangkap dalam kalkulus saat terbentuk, meninggalkan catatan fosil mini tumbuhan, protein, dan bahkan DNA purba yang telah dikonsumsi individu tersebut sebelum kematiannya.
Sayangnya ada beberapa keterbatasan untuk mempelajari kalkulus gigi manusia purba. Seringkali, zat ini dihilangkan saat fosil dibersihkan dan diproses, sehingga terkadang, mungkin tidak cukup untuk memulainya.
Baca juga: Makanan Manusia Purba Terungkap di Situs Purba Maros
Akan tetapi jika ahli paleontologi dapat memperoleh akses ke beberapa kalkulus gigi manusia purba yang diawetkan, itu dapat berisi banyak informasi berguna.
Gigi yang membatu akan menunjukkan tanda-tanda aus, yang dapat digunakan untuk mengekstrapolasi jenis makanan yang pernah dikunyah oleh manusia purba.
Selain itu, dengan menilai keausan ini, sebagai salah satu cara mengetahui makanan manusia purba, pada skala mikroskopis akan memberikan tingkat detail yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Goresan mikroskopis pada permukaan gigi terus-menerus ditambahkan dan dihilangkan selama masa hidup seseorang.
Jadi dengan melihatnya dapat memberikan gambaran tentang apa yang dimakan individu tersebut selama jangka waktu yang sempit. Ini dapat membantu untuk menganalisis pola diet musiman yang dikonsumsi oleh nenek moyang manusia.
Baca juga: Migrasi Manusia Purba Melalui Asia Tenggara, Pemakaman Kuno Ini Jadi Petunjuk
Teknik terakhir untuk mengetahui apa yang dimakan oleh manusia purba adalah dengan melakukan studi tentang isotop kimia stabil yang berasal dari makanan dan air pada gigi dan tulang yang membatu.
Komposisi isotop tersebut memberikan indikator kuat tentang jenis makanan yang dimakan individu dan juga gambaran tentan berapa banyak jenis tanaman yang dikonsumsi selama hidupnya.
Secara khusus, peneliti akan melihat rasio dua isotop, karbon-13 (13C) dan karbob-12 (12C).
Dengan berbagai analisis makanan tersebut, ahli mulai mengungkap lebih banyak lagi mengenai perilaku dan gaya hidup nenek moyang manusia.
Uraian mengenai teknik-teknik atau cara yang digunakan ahli untuk mengetahui jenis makanan manusia purba ini telah dipublikasikan di jurnal PNAS.
Baca juga: DNA Manusia Purba Denisovan Membentuk Sistem Kekebalan Orang Papua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.