Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2023, 10:15 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

"Jika kekebalan tubuh anak rendah, belum divaksin, lingkungan tempat tinggalnya juga kurang baik seperti ventilasi udara yang buruk, dan virus yang menyerang ganas; maka akan keluarlah ruam," ujarnya.

Baca juga: Sejarah Campak, Penyakit Kuno dan Paling Menular di Dunia

"Gejalanya juga akan disertai batuk, pilek, diare, muntah, tidak mau makan, lemah. Nah, kalau tidak diberi penanganan segera, si anak akan bisa mengalami komplikasi," sambung Hinky.

Menurut Hinky, hal inilah yang biasanya menyebabkan kematian akibat penyakit campak.

"Bayangin kalau paru-paru kena infeksi virus campak ya anak-anak jadi sesak napas, kekurangan oksigen. Inilah yang bisa berakibat fatal," kata Hinky

"Kadang infeksi virus juga menyerang susunan saraf pusat menyebabkan radang otak dan kejang serta penurunan kesadaran. itu juga bisa berakibat fatal," tambahnya.

Hal lain yang perlu diwaspadai saat anak terinfeksi penyakit campak adalah muntah dan diare.

"Jika (diare dan muntah) tidak segera ditangani dan diberi cairan pengganti yang keluar bisa menyebabkan dehidrasi, bisa meninggal juga," ucap Hinky.

"Jadi, penyakit ini jangan dianggap enteng. Penyakit ini sangat berbahaya dan harus segera ditangani. Apalagi penyakit ini sangat menular," tegasnya.

Baca juga: Apa Itu Campak yang Banyak Menyerang Anak-anak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com