Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2023, 10:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

"Siberia sangat dingin karena kombinasi garis lintang tinggi dan massa daratan yang begitu besar," terang Alex DeCaria, profesor meteorologi di Universitas Millersville di Pennsylvania.

Suhu ekstrem baik yang tinggi maupun rendah cenderung terjadi di benua karena daratan memanas dan mendingin lebih cepat daripada lautan.

Dalam kasus Siberia, lapisan salju dan es juga berperan karena membantu menjaga wilayah tetap dingin dengan memantulkan kembali radiasi matahari yang masuk ke luar angkasa.

Kombinasi faktor-faktor ini telah menyebabkan terciptanya zona tekanan tinggi semi permanen yang besar yang terbentuk di Siberia pada musim dingin, dikenal sebagai Siberian High.

"Tekanan tinggi di atas benua dengan garis lintang tinggi umumnya dikenal memiliki udara yang stabil, kelembapan rendah, dan langit cerah, yang menghasilkan suhu permukaan yang sangat dingin," kata DeCaria.

Baca juga: Di Mana Situs Arkeologi Tertua di Dunia?

Hal tersebut karena kelembaban yang rendah dan langit yang cerah memungkinkan radiasi gelombang panjang (inframerah dan gelombang mikro) yang dipancarkan oleh Bumi untuk mencapai puncak atmosfer dan dipancarkan ke luar angkasa, menghasilkan suhu permukaan yang dingin.

Soal topografinya pun juga berperan. Menurut Jouni Raisanen, dosen senior di Institute for Atmospheric and Earth System Research (INAR), University of Helsinki Finlandia, tempat-tempat seperti Yakutsk dan Oymyakon itu berada di lembah yang dikelilingi oleh medan yang lebih tinggi.

"Konsekuensinya adalah apa yang disebut 'danau udara dingin' dengan mudah terbentuk di bawah kondisi musim dingin yang tenang," katanya.

Kantong-kantong udara yang dingin ini kemudian dapat terperangkap di dekat dasar lembah.

Untuk Oymyakon, efek ini diperkuat oleh ketinggian yang relatif besar dari pegunungan di sekitarnya yang membantu melindungi danau udara dingin agar tidak bercampur dengan udara yang lebih hangat.

Baca juga: Di Mana Planet Jupiter dan Saturnus Dilahirkan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com