Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Jet Lag yang Sering Dialami Setelah Bepergian ke Luar Negeri?

Kompas.com - 16/01/2023, 17:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Seringkali kita mendengar seseorang mengatakan mengalami jet lag setelah pulang dari perjalanan ke luar negeri dan melintasi zona waktu berbeda.

Lantas, apa itu jet lag dan bagaimana ini bisa dialami seseorang seusai menempuh perjalanan jauh?

Dikutip dari Medical News Today, Senin (16/1/2023), jet lag adalah gangguan tidur ritme sirkadian. Gangguan tidur ini melibatkan terganggunya jam tubuh dan tidur sesesorang.

Jet lag dapat menyebabkan kelelahan dan masalah tidur setelah seseorang melakukan perjalanan cepat melintasi zona waktu.

Kendati demikian, gejala jet lag juga bisa dialami pada mereka yang mengalami gangguan tidur atau kerja shift yang mengganggu jam tidurnya.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Bulan Bercincin yang Disebut Halo?

Pengertian jet lag

Gangguan tidur akibat jet lag ini bisa memengaruhi tidur, pola makan, kinerja, konsentrasi dan motivasi.

Selain itu, efek jet lag juga bisa memengaruhi pencernaan dan menyebabkan seseorang merasa tidak enak badan secara umum.

Definisi jet lag menurut American Academy of Sleep Medicine, yakni sindrom yang melibatkan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari atau ketidakmampuan untuk tidur setelah melakukan perjalanan melalui dua zona waktu atau lebih.

Gejala jet lag yang bisa dialami seseorang seperti merasa mengantuk, lelah, mudah tersinggung, lesu dan sedikit bingung.

Baca juga: Apa Itu Fight or Flight, Reaksi Tubuh Saat Merasa Terancam?

Ilustrasi jetl ag Ilustrasi jetl ag

Penyebab jet lag utamanya karena seseorang melakukan perjalanan melalui zona waktu yang berbeda.

Dalam hal ini, tubuh bisa menyesuaikan secara alami 1 hingga 1,5 perubahan di zona waktu per hari.

Akan tetapi, gejala jet lag bisa muncul jika seseorang melewati dua atau lebih zona waktu dalam sehari.

Semakin banyak zona waktu yang dilintasi dalam waktu singkat, maka semakin tinggi kemungkinan ia merasakan gejala jet lag yang parah.

Baca juga: Apa Itu Anal dan Bahaya Seks Anal?

Efek jet lag yang parah ini cenderung lebih besar saat mereka melakukan perjalanan ke arah timur daripada ke arah barat. Sedangkan gejala yang paling parah biasanya akan dirasakan pada hari setelah tiba di tempat tujuan.

Pada beberapa studi menunjukkan, gejala jet lag dapat menjadi lebih menantang seiring bertambahnya usia. Hal ini bisa terjadi karena ritme sirkadian berubah seiring bertambahnya usia.

Namun, apakah jet lag bisa dialami semua orang?

Ternyata tidak semua orang akan mengalami jet lag. Hal ini pernah dijelaskan dalam suatu studi yang menunjukkan sekitar 1 dari 3 orang mungkin tidak mengalami jet lag.

Baca juga: Apa Itu Vaksin Covid-19 Valneva dari Perancis yang Diizinkan WHO?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com