Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2022, 08:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Manusia diperkirakan menyimpang dari nenek moyang simpanse sekitar 7 juta tahun yang lalu dan berevolusi menjadi manusia modern seperti sekarang ini.

Namun ternyata dalam sebuah penelitian baru, peneliti menemukan evolusi manusia belum berhenti, yang berarti hingga saat ini manusia masih berevolusi. Hal itu terungkap dari temuan 155 gen baru dari masa lalu evolusi manusia dan beberapa di antaranya unik.

Gen baru yang ditemukan ini juga berukuran kecil, yang dikenal sebagai mikrogen yang muncul dari fragmen DNA. Meski berukuran kecil bukan berarti kemudian gen tersebut tidak berpengaruh pada manusia.

Diperkirakan, gen memiliki signifikasi munculnya penyakit tertentu dan catatan pertumbuhan.

Dikutip dari IFL Science, Rabu (21/12/2022) peneliti dalam studi ini mencari bukti-bukti evolusi pada manusia dengan melihat database gen fungsional yang sudah ada sebelumnya dan menggunakannya untuk membuat pohon evolusi untuk melacak beberapa kelompok vertebrata.

"Proyek ini dimulai pada tahun 2017 karena saya tertarik pada evolusi gen baru dan mencari tahu bagaimana gen ini berasal," kata Nikolaos Vakirlis, ilmuwan dari Biomedical Sciences Research Center di Yunani.

Baca juga: Manusia Bisa Berkomunikasi dengan Kucing dengan Cara Ini

Berbekal data ekstra, tim mampu mengidentifikasi 155 gen baru yang muncul dari fragmen DNA, dua di antaranya cukup baru dan unik bagi manusia yang menunjukkan bahwa kita masih berevolusi.

Pendekatan tersebut mendorong para peneliti untuk menemukan bukti masa lalu evolusioner manusia. Selanjutnya adalah mengidentifikasi apakah mikrogen semacam itu memiliki banyak makna biologis pada manusia.

Kultur sel sendiri telah mengidentifikasi 44 dari 155 gen yang tampaknya terkait dengan cacat pertumbuhan, tiga lainnya dengan penanda DNA untuk penyakit termasuk distrofi otot, retinitis pigmentosa dan sindrom Alazami.

Menetapkan signifikasi biologi gen-gen tersebut akan menjadi rumit. Namun peneliti berharap menemukan cara untuk menguji apa yang telah mereka temukan dan mengungkap lebih banyak lagi di masa mendatang.

"Gen-gen ini sangat sulit dipelajari tetapi saya pikir itu tetap perlu karena ada banyak hal yang lebih relevan secara fungsional yang tersembunyi dalam genom manusia," tambah Aoife McLsaght, ilmuwan dari Trinity College Dublin.

Studi yang mengungkap bahwa manusia masih terus berevolusi dari penemuan 155 gen baru ini telah dipublikasikan para peneliti di jurnal Cell Reports.

Baca juga: Manusia Neanderthal Punah karena Kawin dengan Homo Sapiens, Studi Jelaskan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com