Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Makan Kue Ulang Tahun, dari Mana Asalnya?

Kompas.com - 21/12/2022, 08:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Kendati demikian, sejarah bagaimana ulang tahun menjadi 'perayaan' dengan kue telah dimulai jauh setelahnya.

Tradisi kue ulang tahun ini diperkirakan berasal dari Jerman pada sekitar 1400-1500 Masehi.

Kinderfest di Jerman adalah perayaan untuk anak-anak. Berasal dari kata 'kinder' yang dalam bahasa Jerman berarti anak-anak.

Dahulu kala, orang Jerman meyakini bahwa anak-anak sangat rentan terhadap bahaya yang mungkin timbul dari setan atau roh jahat yang bisa menimpa pada hari ulang tahun mereka.

Oleh karenanya, kue dengan lilin disiapkan di pagi hari. Saat lilin padam, maka segera diganti dengan lilin yang lain.

Ritual ini berlangsung hingga malam hari, ketika anak akhirnya disuruh meniup semua lilin sekaligus.

Baca juga: Sejarah Resolusi Tahun Baru, dari Mana Asalnya?

 

Praktik ini diyakini masyarakat Jerman di masa lalu untuk membantu menyampaikan keinginan atau harapan anak kepada tuhan.

Lalu, meniup lilin saat hari ulang tahun mereka melambangkan sebuah keinginan dan harapan agar hubungan anak dengan tuhan menjadi lebih kuat.

Lantas, bagaimana tradisi kue ulang tahun dan lilin bisa menyebar ke seluruh dunia?

Hal ini tidak terlepas dari perjalanan bangsa Eropa ke berbagai tempat di penjuru dunia. Pada akhir tahun 1600-an, orang Jerman dan Eropa bermigrasi ke Amerika, dan membawa kue serta bentuk perayaan ke dunia baru.

Zaman kolonialisme pun mencapai puncaknya pada tahun 1600-an, yang kemudian berkontribusi pada penyebaran praktik perayaan ulang tahun dengan makan kue dan tiup lilin ke seluruh penjuru dunia, seperti ke Afrika, Asia Barat, Asia, dan tempat lain di dunia.

Baca juga: Sejarah Bunga Bangkai, Tanaman Endemik Sumatera Asli Indonesia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com