Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Makan Kue Ulang Tahun, dari Mana Asalnya?

KOMPAS.com - Setiap kita merayakan ulang tahun, selalu identik dengan tradisi tiup lilin dan makan kue tart. Akan tetapi, bagaimana sebenarnya sejarah tradisi ulang tahun ini berasal?

Praktik memakan kue ulang tahun dan meniup lilin, sudah menjadi tradisi yang dilakukan banyak orang di seluruh dunia. Tradisi ini sudah menjadi ritual yang selalu dilakukan pada hari ulang tahun.

Namun, pernahkah kita berpikir, sebenarnya sejak kapan tradisi ulang tahun dengan makan kue dan tiup lilin ini dimulai, dan dari mana tradisi ini pertama kali dimulai.

Seperti dikutip dari Science ABC, Rabu (21/12/2022), sejarah ulang tahun dengan tradisi makan kue ini berasal dari berbagai pendapat.

Sejarah kue ulang tahun di Yunani dan Mesir Kuno

Di masa lalu, orang Yunani selalu mengadakan perayaan atas nama Artemis, salah satu dewi Yunani yang merupakan dewi bulan, simbol kesucian dan perburuan.

Saat merayakannya, orang-orang Yunani ini akan membuat kue berbentuk bulat dan menyalakan lilin di atasnya yang melambangkan bulan.

Kue yang dibentuk bulat dianggap mewakili bentuk bulan purnama, sedangkan lilin melambangkan cahaya dari bulan yang menyinari Bumi di malam hari.

Kebiasaan orang Yunani melakukan ritual tersebut, diyakini berasal dari orang-orang Mesir. Orang Mesir melakukan tradisi dengan membuat kue untuk upacara penobatan firaun.

Bagi orang Mesir kuno, penobatan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan seorang firaun yang bagi budaya mereka dianggap sebagai dewa. Oleh karenanya, tradisi penobatan firaun pasti dirayakan secara luas.

Orang Yunani kemudian 'meminjam' gagasan tentang perayaan besar untuk menghormati seseorang atau dewa.

Sejarah ulang tahun dari festival anak di Jerman

Sejarah perayaan ulang tahun juga diyakini sebagai bentuk festival anak-anak atau kinderfest.

Ada beberapa spekulasi yang menunjukkan bahwa sebelum munculnya 'pesta ulang tahun', orang Romawi biasa membuat kue untuk merayakan ulang tahun seseorang yang lebih tinggi di masyarakat.

Kendati demikian, sejarah bagaimana ulang tahun menjadi 'perayaan' dengan kue telah dimulai jauh setelahnya.

Tradisi kue ulang tahun ini diperkirakan berasal dari Jerman pada sekitar 1400-1500 Masehi.

Kinderfest di Jerman adalah perayaan untuk anak-anak. Berasal dari kata 'kinder' yang dalam bahasa Jerman berarti anak-anak.

Dahulu kala, orang Jerman meyakini bahwa anak-anak sangat rentan terhadap bahaya yang mungkin timbul dari setan atau roh jahat yang bisa menimpa pada hari ulang tahun mereka.

Oleh karenanya, kue dengan lilin disiapkan di pagi hari. Saat lilin padam, maka segera diganti dengan lilin yang lain.

Ritual ini berlangsung hingga malam hari, ketika anak akhirnya disuruh meniup semua lilin sekaligus.

Praktik ini diyakini masyarakat Jerman di masa lalu untuk membantu menyampaikan keinginan atau harapan anak kepada tuhan.

Lalu, meniup lilin saat hari ulang tahun mereka melambangkan sebuah keinginan dan harapan agar hubungan anak dengan tuhan menjadi lebih kuat.

Lantas, bagaimana tradisi kue ulang tahun dan lilin bisa menyebar ke seluruh dunia?

Hal ini tidak terlepas dari perjalanan bangsa Eropa ke berbagai tempat di penjuru dunia. Pada akhir tahun 1600-an, orang Jerman dan Eropa bermigrasi ke Amerika, dan membawa kue serta bentuk perayaan ke dunia baru.

Zaman kolonialisme pun mencapai puncaknya pada tahun 1600-an, yang kemudian berkontribusi pada penyebaran praktik perayaan ulang tahun dengan makan kue dan tiup lilin ke seluruh penjuru dunia, seperti ke Afrika, Asia Barat, Asia, dan tempat lain di dunia.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/12/21/080000923/sejarah-makan-kue-ulang-tahun-dari-mana-asalnya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke