Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megafauna Australia, Wombat Raksasa Pernah Hidup 80.000 Tahun Lalu

Kompas.com - 19/12/2022, 13:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Australia telah dikenal sebagai rumah bagi banyak speses hewan marsupial. Bahkan, sejak puluhan ribu tahun lalu, negara ini telah menjadi rumah bagi megafauna, salah satunya wombat raksasa. 

Sejak lama, Australia menjadi rumah bagi lebih dari satu juta spesies tumbuhan dan hewan.

Bahkan, sedikitnya 600.000 hingga 700.000 spesimen di antaranya tak ditemukan di tempat lain di Bumi.

Australia di zaman kuno juga merupakan rumah bagi megafauna yang sudah punah atau hewan raksasa yang mirip dengan yang ditemukan hari ini.

Salah satu yang termasuk megafauna itu adalah wombat raksasa.

Namun rupanya ada sedikit kesalahan identitas wombat yang terjadi dalam studi mengenai hewan marsupial selama ini.

Baca juga: Megafauna Papua Nugini Bertahan Hidup Hingga 20.000 Tahun yang Lalu

Sebelumnya sisa-sisa Diprotodon yang telah punah umumnya diyakini sebagai wombat raksasa Australia.

Akan tetapi, ternyata sisa fosil tersebut bukan kerabat terdekat megafauna Australia itu, karena termasuk keluarga Diprotodonidae dan bukan Vombatidae.

Hingga akhirnya kini peneliti menemukan sisa-sisa kerabat wombat raksasa yang sesungguhnya, yakni Ramsayia magna.

Wombat raksasa asal Australia ini memiliki massa tubuh lebih dari 70 kg.

Peneliti pun merinci temuan tersebut di jurnal Papers in Paleontology.

Dikutip dari Popular Science, Sabtu (17/12/2022) wombat raksasa Ramsayia magna ini merupakan spesies megafauna Australia yang telah punah dari famili Vombatidae.

Baca juga: Megafauna Hiu Terancam Punah Ancam Ekosistem Laut, Ini Penyebabnya

Sisa-sisa tengkorak dan rahang bawahnya ditemukan di bagian depan Gua Lower Johansons di Rockhampton, Queensland, Australia.

Mereka berbagi beberapa sifat yang mirip dengan marsupial masa kini dan menunjukkan nenek moyang yang lebih dekat dengan wombat dibandingkan Diprotodon.

"Megafauna Australia yang telah punah tak pernah berhenti memukau dan membangkitkan minat orang-orang di seluruh dunia," ungkap Julien Louys, dari Pusat Penelitian Evolusi Manusia Australia Universitas Griffith.

Temuan tengkorak megafauna yang sebagian besar lengkap dari spesies Ramsayia magna ini membantu tim merekonstruksi seperti apa hewan itu, kapan hidup, dan di mana saja berkeliaran di Australia.

Baca juga: Studi DNA Ungkap Kepunahan Megafauna Mastodon Amerika

Sementara itu, dilansir dari Sci-News, analisis tengkorak menunjukkan bahwa wombat memiliki tengkorak bulat yang besar untuk tempat melekatnya otot pengunyah yang spesifik dan kuat.

Wombat raksasa juga memiliki tulang belakang premaxillary, mengindikasikan hewan punya hidung besar dan berdaging.

"Dalam penelitian, kami menunjukkan bahwa semua wombat raksasa berevolusi dengan ukuran tubuh yang besar terlebih dahulu kemudian secara individu menjadi sangat terspesialisasi memakan berbagai jenis rumput," terang Louys.

Peneliti juga Ramsayia magna hidup di Australia sekitar 80.000 tahun lalu.

Waktu itu jauh lebih awal dari kedatangan manusia di Australia dan belum diketahui dengan pasti kapan atau mengapa spesies ini punah.

Baca juga: Studi: Sebagian Besar Megafauna Dunia Punah karena Dikonsumsi Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com