Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RS Pondok Indah Group

RS Pondok Indah Group adalah grup rumah sakit swasta yang mengelola tiga rumah sakit, yakni RS Pondok Indah - Pondok Indah, RS Pondok Indah - Puri Indah, dan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya. Ketiga rumah sakit ini didukung para dokter ahli dari berbagai disiplin ilmu serta mengadopsi teknologi medis terkini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan terdepan.

Kenapa Bayi Sering Gumoh?

Kompas.com - 20/11/2022, 13:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Gumoh (spitting up) merupakan hal yang seringkali dialami oleh bayi. Kondisi yang di dunia medis dikenal dengan gastroesophagear reflux ini merupakan keluarnya sebagian susu saat atau setelah bayi menyusu.

Lebih lanjut dr Barry Army Bakry, Sp. A (K) Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi RS Pondok Indah menyebutkan, pada bayi yang mengalami gumoh, cairan susu keluar begitu saja tanpa adanya kontraksi pada otot dinding perut. Hal inilah yang membedakan gumoh dengan muntah.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka kejadian gumoh pada bayi hingga usia dua bulan di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain.

Hal ini kemungkinan terjadi akibat kurangnya pengetahuan dalam pemberian minum pada bayi.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Muntah dan Gumoh, Apa Bedanya?

“Perlu diketahui, lambung bayi baru lahir berukuran sangat kecil (kira-kira seukuran bola pingpong) dan katup lambung bayi juga belum kuat,” kata dr Barry.

Ia menambahkan, bahwa sampai usia 4 bulan, lambung bayi hanya dapat menampung susu dalam jumlah kecil setiap kali minum. Karenanya, jika volume susu yang diberikan terlalu banyak atau langsung berbaring setelah minum, susu akan mengalir kembali ke mulut.

“Tak hanya itu, gumoh juga dapat terjadi akibat terlalu banyak menelan udara saat menyusu atau ketika terlalu banyak minum susu,” imbuhnya.

Kapan orangtua harus waspada?

Dr Barry mengatakan, ketika gumoh tetap terjadi meski pemberian susu tidak berlebih, serta menyusu dilakukan dengan posisi yang baik, sebaiknya segera periksakan kondisi bayi ke dokter spesialis anak.

Terlebih lagi jika gumoh disertai dengan gangguan pernapasan (tersedak, batuk, atau bunyi napas yang tidak biasa), gumoh lebih dari dua sendok makan, atau berat badan bayi sulit naik.

Gumoh yang terjadi berulang dapat menjadi pertanda adanya gangguan pada saluran cerna. Hal ini perlu segera mendapat perawatan, agar dapat tertangani dengan baik.

Jika dibiarkan, gumoh dapat menyebabkan bayi mengalami tersedak hingga iritasi pada saluran cerna bagian atas.

Bayi yang terlahir prematur atau mengalami gangguan tumbuh kembang, lebih berisiko mengalami gumoh dibanding anak lainnya.

Baca juga: Ini Penyebab Bayi Sering Gumoh

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com