Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Bayi Sering Gumoh?

Lebih lanjut dr Barry Army Bakry, Sp. A (K) Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi RS Pondok Indah menyebutkan, pada bayi yang mengalami gumoh, cairan susu keluar begitu saja tanpa adanya kontraksi pada otot dinding perut. Hal inilah yang membedakan gumoh dengan muntah.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka kejadian gumoh pada bayi hingga usia dua bulan di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain.

Hal ini kemungkinan terjadi akibat kurangnya pengetahuan dalam pemberian minum pada bayi.

“Perlu diketahui, lambung bayi baru lahir berukuran sangat kecil (kira-kira seukuran bola pingpong) dan katup lambung bayi juga belum kuat,” kata dr Barry.

Ia menambahkan, bahwa sampai usia 4 bulan, lambung bayi hanya dapat menampung susu dalam jumlah kecil setiap kali minum. Karenanya, jika volume susu yang diberikan terlalu banyak atau langsung berbaring setelah minum, susu akan mengalir kembali ke mulut.

“Tak hanya itu, gumoh juga dapat terjadi akibat terlalu banyak menelan udara saat menyusu atau ketika terlalu banyak minum susu,” imbuhnya.

Kapan orangtua harus waspada?

Dr Barry mengatakan, ketika gumoh tetap terjadi meski pemberian susu tidak berlebih, serta menyusu dilakukan dengan posisi yang baik, sebaiknya segera periksakan kondisi bayi ke dokter spesialis anak.

Terlebih lagi jika gumoh disertai dengan gangguan pernapasan (tersedak, batuk, atau bunyi napas yang tidak biasa), gumoh lebih dari dua sendok makan, atau berat badan bayi sulit naik.

Gumoh yang terjadi berulang dapat menjadi pertanda adanya gangguan pada saluran cerna. Hal ini perlu segera mendapat perawatan, agar dapat tertangani dengan baik.

Jika dibiarkan, gumoh dapat menyebabkan bayi mengalami tersedak hingga iritasi pada saluran cerna bagian atas.

Bayi yang terlahir prematur atau mengalami gangguan tumbuh kembang, lebih berisiko mengalami gumoh dibanding anak lainnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/11/20/133601823/kenapa-bayi-sering-gumoh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke