Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2022, 12:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Jangkrik adalah serangga yang termasuk dalam kelompok famili Gryllidae, salah satu dari sekitar 2.400 spesies serangga pelompat (ordo Orthoptera) yang tersebar di seluruh dunia dan dikenal karena suara kerasnya yang khas di malam hari.

Sebagian orang mungkin tak tertarik mengonsumsi jangkrik, tapi jangkrik adalah salah satu serangga yang paling umum dikonsumsi orang.

Produk yang mengandung jangkrik semakin popular, karena permintaan konsumen yang tertarik dengan protein jangkrik.

Baca juga: Jangkrik Jantan Bernyanyi di Malam Hari demi Menarik Perhatian Betina untuk Kawin

Serangga seperti jangkrik kaya akan nutrisi, terutama protein, dan mungkin lebih berkelanjutan daripada sumber protein lain, seperti daging sapi.

Apakah jangkrik benar-benar aman dimakan?

Meskipun serangga mungkin tidak ditemukan di banyak menu di Amerika Serikat, mereka adalah makanan biasa di berbagai budaya di seluruh dunia.

Kandungan zat besi dan protein serangga, seperti jangkrik adalah alternatif populer untuk daging, di mana di beberapa bagian dunia, produk daging tidak tersedia atau terlalu mahal.

Diperkirakan dua miliar orang secara teratur memakan jangkrik dan serangga lainnya.

Menurut sebuah penelitian dari University of Wisconsin-Madison, mengonsumsi jangkrik dapat membantu mendukung pertumbuhan bakteri usus yang sehat.

Studi ini juga menunjukkan, bahwa makan jangkrik dalam dosis tinggi tidak hanya aman, tetapi juga dapat menghambat peradangan berbahaya di dalam tubuh.

Ini sangat menarik, karena flora usus yang sehat telah terbukti membantu mencegah banyak penyakit berbahaya.

Harvard Medical School mengutip penelitian yang menunjukkan, bahwa bakteri usus yang bermanfaat dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh kita dari pengembangan rheumatoid arthritis, penyakit jantung, dan bentuk kanker tertentu.

Penelitian lain juga mengaitkan peradangan dengan berbagai masalah kesehatan. Jika makan jangkrik dapat mengurangi peradangan, tentu ini bisa menjadi pilihan makanan kesehatan dengan manfaat jangka panjang.

Baca juga: Apakah Jangkrik Menggigit?

Keripik jangkrikTribun Jogja/ Hamim Thohari Keripik jangkrik

Jangkrik ramah lingkungan

Jangkrik dan serangga lainnya juga dapat memberikan manfaat bagi lingkungan. Serangga dilaporkan menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca dibandingkan dengan hewan ternak.

Mereka juga membutuhkan lebih sedikit air dan tanah untuk pemeliharaan. Sebagian dari keuntungan ini, dihasilkan dari efisiensi konversi pakan yang tinggi, yang pada dasarnya berarti serangga mengubah pakan menjadi protein lebih baik daripada ternak.

Baca juga: Mengapa Jangkrik Bersuara Keras di Malam Hari?

Bagaimana rasa jangkrik?

Banyak ahli setuju bahwa jangkrik bisa menjadi sumber makanan kaya serat, protein, dan nutrisi penting yang dapat bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Meskipun jangkrik tampak tak menggugah selera, kebanyakan orang yang pernah memakan jangkrik mengatakan, bahwa jangkrik memiliki rasa yang enak dan unik.

Jika Anda tertarik mencobanya, Anda bisa mengolahnya dengan digoreng atau ditumis, ditambah beberapa bumbu atau mencobanya tanpa bumbu untuk mengetahui rasa asli jangkrik.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Jangkrik, Hewan yang Bersuara Nyaring di Malam Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com