KOMPAS.com - Jangkrik adalah salah satu dari sekitar 2.400 spesies serangga pelompat (ordo Orthoptera) yang tersebar di seluruh dunia.
Hewan ini disebut sebagai salah satu serangga paling berisik di Bumi, karena suara nyaringnya yang khas yang dikeluarkan jangkrik jantan di malam hari.
Bagi beberapa orang, suara jangkrik mungkin mengganggu, tapi sebenarnya suara jangkrik untuk menarik perhatian jangkrik betina atau untuk mengusir jangkrik jantan lainnya.
Baca juga: Jangkrik Jantan Bernyanyi di Malam Hari demi Menarik Perhatian Betina untuk Kawin
Para ilmuwan menempatkan spesies jangkrik dalam keluarga Gryllidae. Ini berasal dari kata Latin gryllus untuk jangkrik.
Ada banyak spesies terkait dalam keluarga tersebut, termasuk jangkrik bersisik, laba-laba, dan semut. Meskipun tidak seperti jangkrik, mereka memiliki banyak kesamaan.
Secara keseluruhan, ada sekitar 2.400 spesies yang diketahui. Sedangkan untuk nama ilmiah jangkrik adalah Acheta domesticus.
Jangkrik memiliki panjang yang bervariasi dari 3 hingga 50 mm (0,12 hingga 2 inci). Mereka memiliki antena tipis, kaki belakang dimodifikasi untuk melompat, segmen tarsal (kaki) bersendi tiga, dan dua pelengkap sensorik perut ramping (disebut cerci).
Kedua sayap depan kaku dan kasar, dan dua sayap belakang yang panjang dan berselaput digunakan untuk terbang.
Jangkrik jantan menghasilkan suara kicauan, dengan menggosokkan pengikis yang terletak di satu sayap depan sepanjang deretan sekitar 50 hingga 250 gigi di sayap depan yang berlawanan.
Frekuensi suara jangkrik tergantung pada jumlah gigi yang dipukul per detik dan bervariasi dari 1.500 siklus per detik pada spesies jangkrik terbesar hingga hampir 10.000 siklus per detik pada spesies jangkrik terkecil.
Suara jangkrik yang paling umum adalah ‘lagu panggilan’ untuk menarik perhatian jangkrik betina untuk pacarana, yang selanjutnya mendorong betina kawin dan bersanggama.
Baca juga: Jangkrik Raksasa Ini Dinamai Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern
Selain itu, suara jangkrik ditujukan untuk pertempuran mengusir jantan lain yang ada di wilayahnya.
Kedua jenis kelamin jangkrik memiliki organ yang sangat sensitif di kaki depan untuk penerimaan suara.
Ada hubungan langsung antara tingkat suara kicauan jangkrik dan suhu, seiring dengan meningkatnya suhu, suara jangkrik akan semakin tinggi.
Jangkrik ditemukan di hampir semua habitat dunia, kecuali di ujung utara dan selatan. Mereka menghabiskan sebagian besar hari dengan bersembunyi di celah-celah, daun, kulit kayu, batu, dan kayu gelondongan. Jangkrik hanya keluar ke tempat terbuka di malam hari.
Jangkrik memilih jenis makanan yang sangat beragam. Beberapa spesies jangkrik akan mengonsumsi buah-buahan, daun, bunga, rumput, biji, jamur, dan potongan bahan organik lainnya. Sementara spesies lainnya akan memakan serangga dan invertebrata lainnya.
Baca juga: Kebisingan Lalu Lintas Giring Jangkrik Menuju Kepunahan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.